BAB II DO BOD KUALITAS FISIK AIR

A. Landasan Teori 1. Sungai Sungai dapat didefinisikan sebagai saluran di permukaan bumi yang terbentuk secara alamiah yang melalui saluran itu air dari darat mengalir ke laut..

Aku mendengar dan melihat 2

aku datang lagi di desa baru yaitu desa bui-bui, aku melihat ada seseorang gadis yang sangat polos, ia tampaknya tinggal bukan dengan ke2 orang.

BAB V KESIMPULAN SARAN DO BOD

A. Kesimpulan 1. Kualitas fisik air (warna, bau dan suhu) sungai Anafre, sungai APO Gudang tidak memenuhi syarat di bagian tengah dan muara. .

saat bersama poltekes jayapura

Hari ini adalah hari yang sangat membahagiakan dan menyedihkan bagi kita-kita, yups karena nanti sore kita sudah upaca yudisium ne, ya bahagianya karena kita sudah menyelesaikan perkuliahan.

sahabat dan cinta dimana kamu?

apa yang harus kulakukan? dimanakah sahabtku hari ini tiada kabar? huh jangan bosan-bosan ya? pastinya, karna cinta dan persahabat tidak akan lepas dari kehidupanku, dan aku harap begitu dengan kalian.hehe.

Saturday, September 8, 2012

musuh dalam selimut 3 (malaria)

lanjut yuk............ ehmm dari mana ya mulainya, o iya setelah kita bahs tentang kelas serangga, sekarng kita lanjut aja dari penyakit, yups! siapa yg mau sakit, ga ada yg mau kan? penyakit malaria disebabkan oleh parasit menular, penularannya dilakukan oleh nyamuk melalui gigitannya, nyamuk yg menularkan parasit malaria adalah nyamuk Anopheles, nyamuk tersebut mengigit orang yang berpenyakit malaria, jika nyamuk mengigit orang lain yg tidak menderita malaria maka orang itu akan tertulari malari, jadi kalau nyamuk ga ada parisit dan terinfeksi yah ga menurak dan menyebabkan malaria. heheh orang yg menderita penyakit malari menunjukan gejala seperti ini kurang lebihnya, wkwkw:
  • demamm mengigil
  • berkeringat, kemudian demam berkurang
  • sekarang demam tidak teratur tiap 3 hari atau 4 hari sekali
obat yang tepat untuk penyakit malaria adalah tablet kina, diberikan sebutir tiap hari, ihhhh dak mau aku, pait, parasit malaria termasuk penyakit infeksi  yg banyak terjangkit di daerah tropis atau daerah khatulistiwa, papua banyak... hehehe penyebab pnyakit malari adalah parasit yg ditularkan oleh nyamuk anpoheles, nyamuk malaria mengigit pada siang dan malam hari, ciri utamanya, kalau mengigit badanya menunkik apa ya bahasanya kalau orang jawa bilang jengking, hehehe denagn ke2 kaki belakangnya terangkat keatas, penyakit malaria sebenarnya sudah dikenal berabad-abad yg lalu sebagai suatu penyakit yg mengerikan, hiiiiiiiiiii serem

pada zaman penjajahan dulu, ciyeeeeeee rakyat indonesia banyak yg menjadi korban penyakit ini, waduh! ribuan rakyat indonesia yg dikenankan kerja paksa oleh Daendels, seorang Gubenur Belanda untuk membuat jalan Anyer-Penarukan banyak yg meniggal akibat malaria, kemudian pada zaman jepan, rakyat Indonesia yg dipaksa romusha juga banya yg meningga akibat penyakit yg sama. sampai negara kita merdeka penyakit malaria tetap mewabah di negeri kita, penyakit yg ditularkan oleh nyamuk ini banyak menyerang penduduk didataran rendah, terutama didaerah pantai, setiap tahun korban -korban berjatuhan.

huh kisahnya zaman dulu ngeri sekali yah, apa lgi sekarng masih tetap ada, wah kita meski waspada bener-bener ne, lanjut yukkk, oya untuk menanggulangi keadaan tersebut maka pemerintah Indonesia pada masa itu di bawah pimpinan presiden Soekarno melakukan pemberantasan terhadap malaria, Departemen Kesehatan mendirikan Dinas Penaggulangan Mlaria, secara besar-besaran DPM melakukan pemberantasan malaria samapi ke desa. Dalam upaya tersebut pemerintah Indonesia mendapat bantuan dari AS dan PBB, rumah- rumah penduduk, perkarangan, dan tempat yg dicurigai sebagai sarang nyamuk disemprot dengan DDT, tapi skrng ga boleh, karena terlalu berbaya bagi lingkunga, ini zaman dulu lo ceritanya, wkwk, DDT yaitu sejenis racun  pembunuh serangga (insektisida ) yg berbentuk tepung dan berwarna putih.Negeri kita pada masa itu masih terbelakang sebagaimana layaknya negara yg baru merdeka, masyarakat kekurangan gizi, bahkan kekuranga pangan. Badan Dunia PBB dan AS kembali memberi bantuan untuk perbaikan gizi masyarakat kita hidup jauh lebih baik, keadaan gizi masyarakat kita pada waktu itu benar-benar hidup menderita, wah kasiaan ya, skrng juga masih banyak yg menderita, apalgi yg diplosok, presiden ga lihat atau pura2 ga lihat, heheeh terimaksih ya AS sudah bantu kita-kita pada zaman dulu.

semua itu terjadi pada masa lamapu, pada masa orde lama, sekarang, pada zaman orde baru yg dilampaui tahun 1966 masyarakat kita hidup jauh lebih baik, keadaan gizi masyarakat semakin membaik pula, kita tidak kekurangan sandang dan pangan, bahkan bagsa kita sudah berhasil swasembada pangan, wah hebat yaaa. Indonesia sudah dinyatakan bebas malaria, namun demikian, tempat tinggal kita berada di wilayah tropis sebagai tempat ideal untuk penyakit yg disebabkan oleh nyamuk, oleh karena itu, kita hendak selalu waspada terhadap monster penghisap darah tersebut. heheh eh udah jam 7.30 aku mau kabur dulu eee ada acara inagurasi, ntr kita lanjut lagi hari ini jadwaku padat, cyeee gayanya, kaya gimana gitu....... heheeh aku sayang kalian semua..










Posted by: Nurul Puji
titleblue, Updated at: 3:29 PM

BAB V KESIMPULAN SARAN DO BOD

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan
1. Kualitas fisik air (warna, bau dan suhu) sungai Anafre, sungai APO Gudang tidak memenuhi syarat di bagian tengah dan muara. Karena di tengah dan muara sudah banyak pencemaran sedangkan di hulu tingkat pencemaran masih rendah, bahkan tidak ada.
2. Kandungan DO dan BOD sungai Anafre, sungai Asuransi dan APO Gudang, DO memenuhi syarat sedangkan BOD tidak memenuhi syarat. Karena semakin tinggi kandungan DO maka kandungan BOD rendah.
3. Perbandingan kandungan (Dissolved Oxygen) DO dan (Biological Oxygen Demand) BOD.

a. Dissolved Oxygen (DO)
1) Perbandingan DO di sungai Anafre dengan sungai Asuransi terdapat perbedaan. Sungai Anafre lebih tinggi kandungan DO
2) Perbandingan DO di sungai Anafre dengan APO Gudang tidak ada perbedaan, karna masih dalam kategori DO tinggi
3) Perbandingan DO di dan sungai Asuransi dengan APO Gudang ada perbedaan, APO Gudang lebih tinggi kandungan Donya

b. Biological Oxygen Demand (BOD)
1) Perbandingan BOD di sungai Anafre dengan sungai Asuransi terdapat perbedaan. Sungai Anafre kandungan BOD lebih rendah daripada sungai Asuransi.
2) Perbandingan BOD di sungai Anafre dengan APO Gudang tidak terdapat perbedaan. BOD di sungai Anafre dan sungai APO Gudang tergolong rendah.
3) Perbandingan BOD di dan sungai Asuransi dengan APO Gudang ada perbedaan. BOD di sungai APO Gudang lebih rendah dari pada sungai Asuransi.

B. Saran
1. Bagi Pemerintah Daerah kota Jayapura diharapkan meningkatnya penyuluhan atau pelatihan kepada masyrakat tentang bahayanya limbah atau sampah yang dibuang di badan sungai sesuai dengan syarat kesehatan dan peruntukannnya.
2. Bagi Puskesmas Jayapura Utara diharapkan untuk melakukan pengawasan atau penyuluhan setiap warga yang ada di Kelurahan Gurabesi Distrik Jayapura Utara, dan melakukan pelatihan cara pemanfaat sampah atau daur ulang.
3. Bagi pemilik rumah yang berdekatan dengan sungai agar memperhatikan kesehatan lingkungan.
4. Bagi masyarakat agar lebih tahu tentang bahayanya pencemaran limbah yang dibuang di badan sungai sehingga mengurangi kebiasaan membuang sampah atau limbah di sungai. 



DAFTAR PUSTAKA

Alaerets, G dan S.S. Santika., 1987. Metode Penelitian Air, Surabaya: penerbit Usaha Nasional.

Alloway, B.J.and D.C. Ayres, 1994, Chemical Principle of Environmental Pollution. Glasgow.

Bachtiar, T, 2002. Koprostanol sebagai indikator kontaminasi dan perunut alamiah limbah domestik di perairan pantai.

Lung,W.S., (1993). Water quality modelling; apucation to estuaria, Vol, II CRC Press. Florida

Mahida, U.N., (1986). Pencemaran Air dan Pemanfaatan Limbah Industri. Edisi II. Rajalai Press. Jakarta

Miller, G. Dan G. Lygre, (1994). Chemistry a Contemporary Approach 3rd Edition. Wadworth Publishing Company. Calnifornia. 

Sawer, C.N and P.L. Mc Carty, 1978. Chemistry for Environmental Engineering
.
Soemarwotto, Otto, 1997, Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Ikrar Mandiri Abadi : Jakarta.

Supriharyono, 2002. Pelestarian dan Pengolahan Sumber Daya Alam di Wilayah Pesisir Tropis : Jakarta.

Tchobanoglous, George, 1979. Wasterwater Engneering, Treatment, Disposal, Reuse : New York. USA.
Dampak Pencemaran Lingkungan, http://tridewi.blogspot.com. (22 januari 2012)

Pencemaran air, http://id.shovoong.com(22 Januari 2012)

Pencemaran air, http://www.chem-is-try-org/materi kimia ( 25 januari 2012)

Permenkes RI Nomor 416/MENKES/PER/XI/1990 tentang Syarat-Syarat dan Pengawasan Kualitas Air.

Wardhana, W.A. 1995. Dampak Pencemaran Lingkungan. Yokyakarta Andi offset.

Wirosarjono, S. 1974. Masalah-Masalah yang dihadapi dalam penyusunan keriteria kualitas air guna berbagai peruntukan. Lembaga Ekologi.UNPAD : Bandung.

Posted by: Nurul Puji
titleblue, Updated at: 2:31 PM

Friday, September 7, 2012

musuh dalam selimut 2

hahay kita lanjuti yaaa belajarnya yang kemarin, tentang musuh dalam selimut,wkwkwwk, hati-hati itu berbahaya, kita lajut aja yuk untuk mempercepat waktu oya nyamuk itu banyak jenisnya lo, dan stiap jenis memiliki sifat dan kegemaran alias hobi yg berbeda, wah kayak manusia aja punya hobi,tetapi pada umumnya nyamuk berbahaya bagi kehidupan kita, selain nyamuk menghisap darah juga jenis nyamuk tertentu dapat menularkan penyakit yg sangat berbahaya, nyamuk itu termasuk jenis serangga, dan serangga hidup dimana-mana, kecuali di laut. Semua serangga dikepalanya ada sepasang antena, dada serangga disebut thorax yg terdiri dari 3 mas yg masing-masing dilengkapi dengan sepasang kaki, sayapnya melekat pada ruas dada yg ketiga, bagian badan belakang dada disebut abdomen atau perut, perut tersebut semacam beruas-ruas gitu.

serangga tidak berkerangka seperti hewan lainya, yg tidak berkerangka, waduh! dan serangga tidak bertulang sebagai penguat tubuhnya, ya iya lah wong kecil, kita kan besar manusia, otot serangga melekat pada bagian luar, terbuat dari chitin, yaitu zat tanduk yg menyelubungi tubuhnya, mata serangga disebut mata majemuk, yaitu mata bersusun, hiiiiii seremmm dan bersegi enam, 1 bagian dari mata majemuk tersebut dinamakan faset, serangga juga berdarah, tetapi darahnya tidak merah, pada ruas badan serangga bagian sisinya tampak lubang kecil yg disebut stigma. Pernapasan serangga disebut trachea atau pipa udara. lubang mas badan serangga bagian sisi itu alat pernapasa serangga, sarafnya terdiri dari simpul-simpul atau kumpulan sel saraf atau ganglia. simpul saraf tersebut terdapat pada tiap-tiap mas badan, hubungan antara simpul-simpul saraf dengan benang-benang saraf yang membentuk semacam tangga disebut susunan saraf tangga. simpul saraf yg terdapat di atas saluran pencernaan disebut simpul saraf otak, dan simpul saraf lainya terdapat di bawah saluran pencernaan.

serangga berkembang biak dengan bertelur dan mengalami metamorfosisi. metamorfosis adalah perubahan bentuk serangga, kita berubah ga ya, hehehe mulai dari telur samapi menjadi dewasa melalui beberapa tahapan yaitu:
  • larva disebut sebagai masa makan
  • kepompong disebut masa bertapa karena tidak makan, hehehe
  • dewasa disebut sebagai masa perkembangbiakan
jika perkembangbiakan serangga mengalami proses seperti di atas maka di sebut metamorfosis sempurna, serangga yg mengalami metamorfosisi sempurna, antara lain: kumbang, kupu-kupu, lebah dan lain, heheeh. kalau metemorfosisi serangga tidak melalui masa kepompong disebut metamorfosis tidak sempurna, serangga yg mengalami metamorfosisi tidak sempurna, serangga yg mengalami metamorfosis tidak sempurna, antara lain: belalang, lipas, lalat, kutu kepala, nyamuk dan lain-lain, heheh, serangga yg ada dipermukaan bumi dapat dikelompokkan menjadi: wah ada kelompokny ne
  1. Apterygota, yaitu serangga tak bersayap ( kutu buku)
  2. Archiptera, yaitu serangga bersayap asli ( rayap )
  3. Lepidoptera  yaitu serangga bersayap sisik (kupu-kupu)
  4. Hymenoptera  yaitu serangga bersayap selaput (lebah)
  5. Coleoptera yaitu serangga bersayap selaput  perisai (lebah)
  6. Rhynchota, yaitu serangga beralatan tusuk (kutu busuk)
  7. Neuroptera  yaitu serangga bersayap jala (undur-undur)
  8. Orthoptera yaitu serangga bersayap lurus (lipas/kecoa)
  9. Diptera yaitu serangga bersayap dua (lalat)
  10. Siphonoptera yaitu lazim/kutu (kutu kucing)
 huh capek udah itu dulu e ada yg lupa ne, kalu nyamuk golongan serangga apa yaaa




Posted by: Nurul Puji
titleblue, Updated at: 6:13 PM

BAB III METODE PENELITIAN DO BOD



BAB III
METODE PENELITIAN


A. Jenis Penelitian
Jenis Penelitian ini adalah Deskriptif dengan desain cross sectional untuk menggambarkan keadaan yang sebenarnya secara objektif guna menjawab permasalahan yang terjadi pada masa sekarang.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di sungai Anafre, sungai Asuransi, dan sungai APO gudang sebanyak 3 titik pengambilan sampel yaitu bagian hulu, tengah dan muara di Kelurahan Gurabesi Distrik Jayapura Utara.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2012, dan menggunakan alat pengambilan contoh setempat grab sampler yaitu sampel yang diambil secara langsung dari badan air, sampel ini hanya dapat menggambarkan karakteristik badan air atau limbah yang diambil pada saat itu juga (saat pengambilan sampel). Untuk pengambilan contoh air sesaat dan setempat biasa digunakan untuk mengambil contoh pada kedalaman tertentu. Dan diambil pada waktu sore hari jam 3 di tengah badan sungai karena pada saat sore hari aktifitas air sudah mulai normal, jika terjadi hujan maka pengambilan sampel tidak dapat dilanjutkan, karena akan mempengaruhi parameter air.

C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah sepanjang sungai Anafre, sungai Asuransi dan sungai APO Gudang Jayapura dengan pengambilan tiga titik tiap masing-masing sungai dan pengambilan sampel dilakukan di tengah badan sungai di setiap sungai.
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah air sungai Anafre, sungai Asuransi dan sungai APO Gudang yang berada di Distrik Jayapura Utara sebanyak tiga sungai yang diambil pada bagian hulu, tengah dan muara. Dengan demikian banyaknya sampel yang akan diambil adalah sebanyak 9 sampel air.
3. Unit Analisa
Unit analisa dalam penelitian ini adalah air sungai yang berasal dari sungai Anafre, sungai Asuransi dan sungai APO Gudang sebanyak 1000 ml setiap bagian hulu dan muara sungai.

D. Teknik Pengambilan Sampling
1. Alat :
a. Botol winkler 1000 ml
b. Timba untuk mengambil air

2. Cara pengambilan sampel :
Timba langsung air ke sungai untuk pengambilan sampel yaitu pada bagian hulu, tengah dan muara yang diambil pada bagian tengah badan sungai. Selanjutnya timba dimasukan ke dalam air sungai di bagian tengahnya, setelah penuh angkat dan masukan kedalam botol sampel dengan Botol pelan-pelan sampai penuh, hindari gelembung untuk mencegah terjadinya turbelensi, kemudian botol ditutup. 

E. Instrumen Penelitian
1. Prosedur Dissolved Oxygen (DO) dan Biochemical Oxygen Demand (BOD).
Metode pengujian ini dimaksudkan sebagai pegangan dalam pelaksanaan pengujian kebutuhan oksigen biokimia dalam air.
Tujuan: untuk memperoleh kadar BOD dalam air
a. Lingkup pengujian meliputi :
1) Menetapkan BOD dalam air berdasarkan selisih oksigen terlarut sebelun dan sesudah pengeraman
2) Menggunakan metode pengeram 5 x 24 jam pada suhu 200C
3) Menetapkan oksigen terlarut sesuai dengan metode penguji oksigen terlarut dalam air, SNI 06 – 2424 – 1991
b. Pengertian
1) Kebutuhan oksigen biokimia adalah jumlah mg oksigen yang dibutuhkan untuk menguraikan zat organik secara biokimia dalam 1 liter air selama pengeraman 5 x 24 jam pada suhu 200C
2) Oksigen terlarut nol hari adalah kadar oksigen terlarut dalam mg/l sebelum dieramkan
3) Oksigen terlarut 5 hari adalah kadar oksigen terlarut dalam mg/l sesudah di eramkan.
c. Cara pelaksanaan
1) Alat
a) Lemari pengeram BOD dengan kisaran suhu -10 hingga 500C dan telah distabilkan pada suhu 20 0C pada suhu pengujian
b) Botol BOD 300 ml
c) Aerator
d) Gelas ukur 100ml
e) Gelas piala 100 ml
f) Peralatan untuk pengujian oksigen terlarut sesuai dengan skala SNI M-10-1990-F
2) Bahan :
a) Larutan pengencer
b) Larutan Natrium Hidroksida, NaOH, 0,1 N
c) Larutan Asam Sulfat, H2SO4, 0,1 N
d) Larutan Natrium Sulfit Na2SO3, 0,025
3) Cara kerja:
a) Sediakan contoh uji yang telah diambil sesuai dengan metode pengambilan contoh uji kualitas air SNI 06-2412-1991
b) Ukur 100 ml contoh uji secara duplo dan masukan kedalam gelas piala 200 ml
c) Apabila contoh uji bersifat asam atau basa, netralkan dengan NaOH 0,1 N atau H2SO4 sampai antara pH 6,5 – 7,5
d) Apabila contoh uji mengandung sisa Klor, Cl2, tambahkan larutan Na2SO3 0,025 N sampai semua hilang
e) Apabila contoh uji tidak mengandung mikro organisme pengurai tambahan 1000 ml larutan pengencer sehingga pengencaran 2 kali.
f) Apabila contoh uji diperkirakan mempunyai kadar BOD lebih dari 6 mg/l, encerkan contoh uji dengan larutan pengencer sehingga kadar BOD antara 3-6 mg/l
g) Aerasi dengan Aerator selama 10 menit sampai oksigen terlarut7-8 mg/l
h) Masukan kedalam 2 buah botol BOD 300 ml sampai meluap
i) Kemudian tutup botol BOD, hindarkan terjadi turbulensi dengan gelembung udara selama pengisian
j) Benda uji siap diuji
Persiapan pengujian :
Siapkan peralatan dan bahan penunjang uji untuk pengujian oksigen terlarut sesuai dengan SNI 06-2424-1991
Cara uji:
(1) Periksa kadar oksigen terlarut nol hari dari salah satu botol BOD yang berisi benda uji sesuai dengan metode pengujian oksigen terlarut dalam air, SNI-2424-1991
(2) Masukan botol BOD yang berisi benda uji ke dalam lemari pengeram bersuhu 200C
(3) Eramkan selama 5 hari
(4) Periksa kadar oksigen terlarut lima hari sesuai dengan metode pengujian oksigen terlarut dalam air SNI 06-2424-1991
(5) Apabila contoh uji diencerkan, kerjakan tahap 1 sampai 4 terhadap larutan pengencer untuk pengencaran blanko
Perhitungan:
Hitung kadar BOD dengan menggunakan rumus:
(1) Contoh uji tanpa diencerkan
BOD= C0 - C5
(2) Contoh uji yang diencerkan
BOD = C0 - C5 - k (AP0 - AP5) x p
Keterangan:
C0 : Kadar OT mg/l nol hari benda uji
C5 : Kadar OT mg/l lima hari benda uji
Ap0 : Kadar OT nol hari larutan pengencer
Ap5 : Kadar OT lima hari larutan pengencer
K : Koreksi sebesar (P-1)/P
P : Faktor pengenceran
Selisih kadar BOD maksimum yang diperbolehkan antara dua penguji duplo adalah 10 % dan rata-rata hasilnya.
2. Prosedur Suhu
a. Alat
1) Termometer 1000C
2) Labu erlenmeyer 200 ml
b. Cara kerja
1) Contoh air dituangkan ke dalam labu erlenmeyer
2) Masukan termometer
3) Tunggu 1-2menit
4) Dibaca dan dicacat tempraturnya (waktu membaca, termometer tetap didalam air)
3. Prosedur kerja
a. Alat
1) Tabung Nesler
2) pH meter
b. Cara kerja
Warna contoh dibandingkan dengan cakram warna yang diletakkan pada ujung tabung komprator dari gelas untuk contoh dan air yang tidak berwarna. Caranya, bandingkan warna yang terdapat pada tabung tersebut kemudian dikalibrasi dengan skla warna Pt-Co
c. Perhitungan
1 Pt-Co = 1 skala TCU
4. Prosedur kerja Bau
a. Alat
Semua peralatan dari gelas harus bebas bau. Jangan menggunakan tutup gabus atau plastik, juga bejana yang mempunyai mulut sempit
b. Cara Kerja
1) Hindarkan stimulan-stimulan bau dari luar seperti yang disebabakan bau dari luar seperti yang disebabakan karena merokok dan maka sebelum melakukan uji atau stimulasi-stimulasi bau yang disebabakan oleh bau sabun, parfum dan lotion ataupun sejenisnya.
2) Contoh dimasukan kedalam wadah bebas bau
3) Lalu cium
F. Jenis Data dan Cara Pengambilan Data
1. Data primer adalah data hasil pengukuran kandungan DO dan BOD.
2. Data sekunder diperolah dari Instansi terkait

G. Pengambilan Data dan Analisa Data
1. Pengolahan data
Data diolah menggunakan menggunakan uji Anova untuk melihat perbedaan kandungan Fisik dan kimia Air pada sungai Anafre, sungai Asuransi dan sungai APO Gudang. Jika jumlah sampel < 30 sampel dan distribusi data tidak normal maka untuk menyimpulkan hasil penelitian digunakan uji alternatif yang lain
.
2. Analisa data
Analisa data dalam penelitian ini secara kualitatif dan kuantitatif dan dibahas sesuai dengan teori yang ada.
















Posted by: Nurul Puji
titleblue, Updated at: 4:14 PM

BAB II DO BOD KUALITAS FISIK AIR



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA


A. Landasan Teori

1. Sungai
Sungai dapat didefinisikan sebagai saluran di permukaan bumi yang terbentuk secara alamiah yang melalui saluran itu air dari darat mengalir ke laut.
Di dalam Bahasa Indonesia, kita hanya mengenal satu kata “sungai” sedangkan di dalam Bahasa Inggris dikenal kata “stream” dan “river”. Kata “stream” dipergunakan untuk menyebutkan sungai kecil sedangkan “river” untuk menyebutkan sungai besar.
Air sungai bisa berasal dari air hujan (terutama di daerah tropis) dan bisa pula berasal dari es yang mencair di gunung atau pegunungan (terutama di daerah empat musim). Oleh karena itu, debit air sungai bisa sangat dipengaruhi oleh musim. Bagi kita di Indonesia yang berada di daerah tropis, debit air sungai akan tinggi bila musim hujan dan rendah di musim kemarau. Sementara itu, di daerah empat musim, debit aliran sungai meningkat ketika musim dingin berakhir karena salju. (http://id.shvoong.com 2012)


2. Daerah Aliran Sungai (DAS)
Air hujan yang jatuh ke permukaan bumi akan mengalir di permukaan bumi dan kemudian masuk ke dalam alur sungai dan mengalir sebagai aliran sungai. Kawasan di permukaan bumi yang bila turun hujan air itu masuk ke suatu aliran sungai tertentu disebut sebagai Daerah Aliran Sungai atau dikenal sebagai DAS. Jadi, besar atau kecilnya debit air sungai, selain ditentukan oleh tingginya curah hujan juga ditentukan oleh luas DAS. (http://id.shvoong.com)

3. Struktur Aliran Sungai
Aliran sungai di suatu kawasan atau di dalam DAS dapat kita umpamakan seperti sebatang pohon. Sungai utama sebanding dengan batang pohon, dan anak-anak sungai sebanding dengan cabang-cabang pohon dan rantingnya. Ibarat sebatang pohon, makin besar sungai itu, maka makin banyak pula anak-anak sungai yang mengalirkan aliran airnya ke dalam sungai utama. Pada sistem aliran sungai, cabang sungai yang paling luar atau yang terjauh dari sungai induk disebut sengan sungai orde satu. Pertemuan antara dua sungai orde satu menghasilkan sungai orde dua dan seterusnya sampai ke sungai induk. (http://id.shvoong.com)
Jadi, makin besar sebuah sungai berarti makin banyak cabang dan anak-anak sungainya. Dengan demikian pula dengan debit sungai, makin banyak cabang atau anak sungai, maka makin besar pula debit sungai induknya. (http://id.shvoong.com)

4. Pengertian dan Macam-Macam Sungai
Sungai adalah aliran air di permukaan tanah yang mengalir ke laut.
a. Sungai berdasarkan kondisi fisiknya akan terbagi menjadi tiga yaitu :
1) Bagian hulu : pada kondisi hulu aliran air deras, batu-batuan juga besar dan erosi yang terjadi adalah erosi vertikal ke bawah (air terjun).
2) Bagian tengah : pada bagian ini aliran air sudah agak tenang, batu-batuan juga sudah tidak besar lagi dan erosi yang terjadi ke samping/ horizontal.
3) Pada bagian hilir : pada bagian ini aliran air sudah tenang, batu-batuan juga sudah berubah menjadi kental/pasir dan sudah jarang terjadi erosi.

b. Sungai berdasarkan sumber airnya dibagi menjadi :
1) Sungai Hujan : sungai yang aliran airnya berasal dari air hujan. Contoh :Sungai Cisadane, Sungai Mahakam.
2) Sungai Gletser : sungai yang terbentuk dari es yang mencair.
3) Sungai Campuran : sungai yang aliran airnya berasal dari campuran Gletser dan air hujan. Contoh : Sungai Digul (Papua)

c. Sungai berdasarkan debit aliran airnya :
1) Sungai Permanen : sungai yang debitnya stabil dan tidak dipengaruhi oleh musim. Contoh : Sungai Mahakam, Sungai Barito, Sungai Musi dan Sungai Kapuas.
2) Sungai Periodik : sungai yang aliran airnya dipengaruhi oleh musim, meluap ketika musim hujan dan kering ketika musim kering. Contoh : Sungai Ciliwung, Sungai Cisadane.
3) Sungai Episodik : sungai yang aliran airnya ada hanya di musim penghujan. Contoh: Sungai Kasada di Sumba. (http://id.shvoong.com)

5. Pencemaran Air
Pencemaran air adalah penambahan unsur atau organisme laut ke dalam air, sehingga pemanfaatannya dapat terganggu. Pencemaran air dapat menyebabkan kerugian ekonomi dan sosial karena adanya gangguan oleh adanya zat-zat beracun atau muatan bahan organik yang berlebih. Keadaan ini akan menyebabkan oksigen terlarut dalam air pada kondisi yang kritis, atau merusak kadar kimia air. Rusaknya kadar kimia air tersebut akan berpengaruh terhadap fungsi dari air. Besarnya beban pencemaran yang ditampung oleh suatu perairan, dapat diperhitungkan berdasarkan jumlah polutan yang berasal dari berbagai sumber aktifitas air buangan dari proses-proses industri dan buangan domestik yang berasal dari penduduk.
Informasi masyarakat yang berdomisili di sekitar sungai Anafre bahwa pada musim hujan ketinggian muka air dapat melebihi ketinggian sungai, sehingga menimbulkan banjir. Kondisi sungai Anafre tersebut berkaitan dengan pola penggunaan lahan dan curah hujan. Kegiatan peladang berpindah dan konversi hutan menjadi areal perkebunan menyebabkan hutan semakin habis, dan menyebabkan terjadinya erosi, pelumpuran, ketandusan dan banjir, sehingga secara fisik air Sungai anafre kelihatan keruh. Menurut formasi geologi, lapisan tanah areal perkebunan pada umumnya terdiri dari bahan induktif dan sebagian merupakan endapan podzolik sedangkan untuk daerah yang landai tanah berwarna coklat kekuningan berstruktur liat berpasir.(Sawyer & Mc Carty, 1978).
Saat ini hampir 10 juta zat kimia telah dikenal manusia, dan hampir 100.000 zat kimia telah digunakan secara komersial. Kebanyakan sisa zat kimia tersebut dibuang ke badan air atau air tanah. Sebagai contoh adalah pestisida yang biasa digunakan di pertanian, industri atau rumah tangga, detergen yang biasa digunakan di rumah tangga atau PCBs yang biasa digunakan pada alat-alat elektronik.
Erat kaitannya dengan masalah indikator pencemaran air, ternyata komponen pencemaran air turut menentukan bagaimana indikator tersebut terjadi. Menurut Wardhana (1995), komponen pencemaran air dapat dikelompokkan sebagai bahan buangan:
a. Bahan Buangan Padat
Yang dimaksud bahan buangan padat adalah bahan buangan yang berbentuk padat, baik yang kasar atau yang halus, misalnya sampah. Buangan tersebut bila dibuang ke air menjadi pencemaran dan akan menimbulkan pelarutan, pengendapan ataupun pembentukan koloidal.
Apabila bahan buangan padat tersebut menimbulkan pelarutan, maka kepekatan atau berat jenis air akan naik. Kadang-kadang pelarutan ini disertai pula dengan perubahan warna air. Air yang mengandung larutan pekat dan berwarna gelap akan mengurangi penetrasi sinar matahari ke dalam air. Sehingga proses fotosintesa tanaman dalam air akan terganggu. Jumlah oksigen terlarut dalam air menjadi berkurang, kehidupan organisme dalam air juga terganggu.

Terjadinya endapan di dasar perairan akan sangat mengganggu kehidupan organisme dalam air, karena endapan akan menutup permukaan dasar air yang mungkin mengandung telur ikan sehingga tidak dapat menetas. Selain itu, endapan juga dapat menghalangi sumber makanan ikan dalam air serta menghalangi datangnya sinar matahari.
Pembentukan koloidal terjadi bila buangan tersebut berbentuk halus, sehingga sebagian ada yang larut dan sebagian lagi ada yang melayang-layang sehingga air menjadi keruh. Kekeruhan ini juga menghalangi penetrasi sinar matahari, sehingga menghambat fotosintesa dan berkurangnya kadar oksigen dalam air.

b. Bahan Buangan Organik dan Olahan Bahan Makanan
Bahan buangan organik umumnya berupa limbah yang dapat membusuk atau terdegradasi oleh mikroorganisme, sehingga bila dibuang ke perairan akan menaikkan populasi mikroorganisme. Kadar BOD dalam hal ini akan naik. Tidak tertutup kemungkinan dengan berambahnya mikroorganisme dapat berkembang pula bakteri pathogen yang berbahaya bagi manusia. Demikian pula untuk buangan olahan bahan makanan yang sebenarnya adalah juga bahan buangan organik yang baunya lebih menyengat. Umumnya buangan olahan makanan mengandung protein dan gugus amina, maka bila didegradasi akan terurai menjadi senyawa yang mudah menguap dan berbau busuk (misalnya. NH3). 

c. Bahan Buangan Anorganik
Bahan buangan anorganik sukar didegradasi oleh mikroorganisme, umumnya adalah logam. Apabila masuk ke perairan, maka akan terjadi peningkatan jumlah ion logam dalam air. Bahan buangan anorganik ini biasanya berasal dari limbah industri yag melibatkan penggunaan unsure-unsur logam seperti timbal (Pb), Arsen (As), Cadmium (Cd), air raksa atau merkuri (Hg), Nikel (Ni), Calsium (Ca), Magnesium (Mg) dan lain-lain.
Kandungan ion Mg dan Ca dalam air akan menyebabkan air bersifat sadah. Kesadahan air yang tinggi dapat merugikan karena dapat merusak peralatan yang terbuat dari besi melalui proses pengkaratan (korosi). Juga dapat menimbulkan endapan atau kerak pada peralatan.
Apabila ion-ion logam berasal dari logam berat maupun yang bersifat racun seperti Pb, Cd ataupun Hg, maka air yang mengandung ion-ion logam tersebut sangat berbahaya bagi tubuh manusia, air tersebut tidak layak minum.

d. Bahan Buangan Cairan Berminyak
Bahan buangan berminyak yang dibuang ke air lingkungan akan mengapung menutupi permukaan air. Jika bahan buangan minyak mengandung senyawa yang volatile, maka akan terjadi penguapan dan luas permukaan minyak yang menutupi permukaan air akan menyusut. Penyusutan minyak ini tergantung pada jenis minyak dan waktu. Lapisan minyak pada permukaan air dapat terdegradasi oleh mikroorganisme tertentu, tetapi membutuhkan waktu yang lama.
Lapisan minyak di permukaan akan mengganggu mikroorganisme dalam air. Ini disebabkan lapisan tersebut akan menghalangi difusi oksigen dari udara ke dalam air, sehingga oksigen terlarut akan berkurang. Juga lapisan tersebut akan menghalangi masuknya sinar matahari ke dalam air, sehingga fotosintesa pun terganggu. Selain itu, burungpun ikut terganggu, karena bulunya jadi lengket, tidak dapat mengembang lagi akibat kena minyak. 

e. Bahan Buangan Berupa Panas (Polusi Thermal)
Perubahan kecil pada temperatur air lingkungan bukan saja dapat menghalau ikan atau spesies lainnya, namun juga akan mempercepat proses biologis pada tumbuhan dan hewan bahkan akan menurunkan tingkat oksigen dalam air. Akibatnya akan terjadi kematian pada ikan atau akan terjadi kerusakan ekosistem. Untuk itu, polusi thermal ini pun harus dihindari. Sebaiknya industri-industri jika akan membuang air buangan ke perairan harus memperhatikan hal ini.

f. Bahan Buangan Zat Kimia
Bahan buangan zat kimia banyak ragamnya, tetapi dalam bahan pencemar air ini akan dikelompokkan menjadi :
1) Sabun
Adanya bahan buangan zat kimia yang berupa sabun (deterjen, sampo dan bahan pembersih lainnya) yang berlebihan di dalam air ditandai dengan timbulnya buih-buih sabun pada permukaan air. Sebenarnya ada perbedaan antara sabun dan deterjen serta bahan pembersih lainnya. Sabun berasal dari asam lemak (stearat, palmitat atau oleat) yang direaksikan dengan basa NaOH atau KOH, berdasarkan reaksi kimia berikut ini :
C17H35COOH + NaOH → C17H35COONa + H2O
Asam stearat basa sabun
Sabun natron (sabun keras) adalah garam natrium asam lemak seperti pada contoh reaksi di atas. Sedangkan sabun lunak adalah garam kalium asam lemak yang diperoleh dari reaksi asam lemak dengan basa KOH. Sabun lemak diberi pewarna yang menarik dan pewangi (parfum) yang enak serta bahan antiseptik seperti pada sabun mandi. Beberapa sifat sabun antara lain adalah sebagai berikut:
a) Larutan sabun mempunyai sifat membersihkan karena dapat mengemulsikan kotoran yang melekat pada badan atau pakaian.
b) Sabun dengan air sadah tidak dapat membentuk busa, tapi akan membentuk endapan :
2(C17H35COONa)+CaSO4 → (C17H35COO)2Ca+Na2SO4
c) Larutan sabun bereaksi basa karena terjadi hidrolisis sebagian. Sedangkan deterjen adalah juga bahan pembersih sepeti halnya sabun, akan tetapi dibuat dari senyawa petrokimia. Deterjen mempunyai kelebihan dibandingkan dengan sabun, karena dapat bekerja pada air sadah. Bahan deterjen yang umum digunakan adalah dedocylbenzensulfonat. Deterjen dalam air akan mengalami ionisassi membentuk komponen bipolar aktif yang akan mengikat ion Ca dan atau ion Mg pada air sadah. Komponen bipolar aktif terbentuk pada ujung dodecylbenzen-sulfonat. Untuk dapat membersihkan kotoran dengan baik, deterjen diberi bahan pembentuk yang bersifat alkalis. Contoh bahan pembentuk yang bersifat alkalis adalah natrium tripoliposfat.
Bahan buangan berupa sabun dan deterjen di dalam air lingkungan akan mengganggu karena alasan berikut :
a. Larutan sabun akan menaikkan pH air sehingga dapat mengganggu kehidupan organisme di dalam air. Deterjen yang menggunakan bahan non-fosfat akan menaikkan pH air sampai sekitar 10,5-11
b. Bahan antiseptik yang ditambahkan ke dalam sabun/ deterjen juga mengganggu kehidupan mikroorganisme di dalam air, bahkan dapat mematikan
c. Ada sebagian bahan sabun atau deterjen yang tidak dapat dipecah (didegradasi) oleh mikroorganisme yang ada di dalam air. Keadaan ini sudah pasti akan merugikan lingkungan. Namun akhir-akhir ini mulai banyak digunakan bahan sabun/ deterjen yang dapat didegradasi oleh mikroorganisme. (http://www.chem-is-try-org/materi kimia.
2) Bahan Pemberantas Hama
Pemakaian bahan pemberantas hama (insektisida) pada lahan pertanian seringkali mekiputi daerah yang sangat luas, sehingga sisa insektisida pada daerah pertanian tersebut cukup banyak. Sisa bahan insektisida tersebut dapat sampai ke air lingkungan melalui pengairan sawah, melalui hujan yang jatuh pada daerah pertanian kemudian mengalir ke sungai atau danau di sekitarnya. Seperti halnya pada pencemaran udara, semua jenis bahan insektisida bersifat racun apabila sampai ke dalam air lingkungan.
Bahan insektisida dalam air sulit untuk dipecah oleh mikroorganisme. Kalaupun bisa, biasanya hal itu akan berlangsung dalam waktu yang lama. Waktu degradasi oleh mikroorganisme berselang antara beberapa minggu sampai dengan beberapa tahun. Bahan insektisida seringkali dicampur dengan senyawa minyak bumi sehingga air yang terkena bahan buangan pemberantas hama ini, permukaan airnya akan tertutup lapisan minyak.
3)Zat Warna Kimia
Zat warna dipakai hampir pada semua industri. Tanpa memakai zat warna, hasil atau produk industri tidak menarik. Oleh karena itu hampir semua produk memanfaatkannya agar produk itu dapat dipasarkan dengan mudah.
Pada dasarnya semua zat warna adalah racun bagi tubuh manusia. Oleh karena itu pencemaran zat warna ke air lingkungan perlu mendapat perhatian sunggh-sungguh agar tidak sampai masuk ke dalam tubuh manusia melalui air minum. Ada zat warna tertentu yang relatif aman bagi manusia, yaitu zat warna yang digunakan pada industri bahan makanan dan minuman, industri farmasi/obat-obatan.
Zat warna tersusun dari chromogen dan auxochrome. Chromogen merupakan senyawa aromatik yang berisi chromopore, yaitu zat pemberi warna yang berasal dari radikal kimia, misal kelompok nitroso (-NO), kelompok azo (-N=N-), kelompok etilen (>C=C<) dan lain lain. Macam-macam warna dapat diperoleh dari penggabungan radikal kimia tersebut di atas dengan senyawa lain. Sedangkan auxochrome adalah radikal yang memudahkan terjadinya pelarutan, sehingga zat warna dapat mudah meresap dengan baik ke dalam bahan yang akan diberi warna. Contoh auxochrome adalah –COOH atau –SO3H atau kelompok pembentuk garam –NH2 atau –OH.
Zat warna dapat pula diperoleh dari senyawa anorganik dan mineral alam yang disebut dengan pigmen. Ada pula bahan tambahan yang digunakan sesuai dengan fungsinya, misalnya bahan pembentuk lapisan film (missal: bahan vernis, emulsi lateks), bahan pengencer (misal: terpentin, naftalen), bahan pengering (misalnya: Co, Mn,Naftalen), bahan anti mengelupas (misalnya: polihidroksi fenol) dan bahan pembentuk elastic (misalnya: minyak).
Berdasarkan bahan susunan zat warna dan bahan-bahan yang ditambahkan, dapat dimengerti bahwa hampir semua zat warna kimia adalah racun. Apabila masuk ke dalam tubuh manusia dapat bersifat cocarcinogenik, yaitu merangsang tumbuhnya kanker. Oleh sebab itu, pembuangan zat kimia ke air lingkungan sangatlah berbahaya. Selain sifatnya racun, zat warna kimia juga akan mempengaruhi kandungan oksigen dalam air mempengaruhi pH air lingkungan, yang menjadikan gangguan bagi mikro organisme dan hewan air.
4) Zat Radioaktif
Tidak tertutup kemungkanan adanya pembuangan sisa zat radioaktif ke air lingkungan secara langsung. Ini dimungkinkan karena aplikasi teknologi nuklir yang menggunakan zat radioaktif pada berbagai bidang sudah banyak dikembangkan, sebagai contoh adalah aplikasi teknologi nuklir pada bidang pertanian, kedokteran, farmasi dan lain-lain. Adanya zat radioaktif dalam air lingkungan jelas sangat membahayakan bagi lingkungan dan manusia. Zat radioaktif dapat menimbulkan kerusakan biologis baik melalui efek langsung atau efek tertunda.

6. Dampak Pencemaran Air
Pencemaran air dapat berdampak sangat luas, misalnya dapat meracuni air minum, meracuni makanan hewan, menjadi penyebab ketidakseimbangan ekosistem sungai dan danau, pengrusakan hutan akibat hujan asam dan sebagainya.
Di badan air, sungai dan danau, nitrogen dan fosfat dari kegiatan pertanian telah menyebabkan pertumbuhan tanaman air yang di luar kendali yang disebut eutrofikasi (eutrofication). Ledakan pertumbuhan tersebut menyebabkan oksigen yang seharusnya digunakan bersama oleh seluruh hewan/ tumbuhan air, menjadi berkurang. Ketika tanaman air tersebut mati, dekomposisinya menyedot lebih banyak oksigen. Akibatnya ikan akan mati dan aktivitas bakteri akan menurun. (http://tridewi.blogspot.com)
Dampak pencemaran air pada umumnya dibagi dalam empat kategori (KLH, 2004)

a.Dampak terhadap kehidupan biota air
Banyaknya zat pencemar pada air limbah akan menyebabkan menurunnya kadar oksigen terlarut dalam air tersebut. Sehingga akan mengakibatkan kehidupan dalam air yang membutuhkan oksigen terganggu serta mengurangi perkembangannya. Selain itu, kematian dapat pula disebabkan adanya zat beracun yang juga menyebabkan kerusakan pada tanaman dan tumbuhan air. Akibat matinya bakteri-bakteri, maka proses penjernihan air secara alamiah yang seharusnya terjadi pada air limbah juga terhambat. Dengan air limbah menjadi sulit terurai, panas dari industri juga akan membawa dampak bagi kematian organisme, apabila air limbah tidak didinginkan dahulu. (Soemarwoto, 1997)
b.Dampak terhadap kualitas air tanah
Pencemaran air tanah oleh tinja yang biasa diukur dengan faecal coliform telah terjadi dalam skala yang luas, hal ini telah dibuktikan oleh suatu survey sumur dangkal di Jakarta. Banyak penelitian yang mengindikasikan terjadinya pencemaran tersebut.

c.Dampak terhadap kesehatan
Peran air sebagai pembawa penyakit menular bermacam-macam antara lain:
1) Air sebagai media untuk hidup mikroba pathogen
2) Air sebagai sarang insekta penyebar penyakit
3) Jumlah air yang tersedia tak cukup, sehingga manusia bersangkutan tak dapat membersihkan diri
4) Air sebagai media untuk hidup vektor penyakit
Ada beberapa penyakit yang masuk dalam katagori water-borne diseases, atau penyakit-penyakit yang dibawa oleh air, yang masih banyak terdapat di daerah-daerah. Penyakit-penyakit ini dapat menyebar bila mikroba penyebabnya dapat masuk ke dalam sumber air yang dipakai masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sedangkan jenis mikroba yang dapat menyebar lewat air antara lain, bakteri, protozoa dan metazoan.

d.Dampak terhadap estetika lingkungan
Dengan semakin banyaknya zat organik yang dibuang ke lingkungan perairan, maka perairan tersebut akan semakin tercemar yang biasanya ditandai dengan bau yang menyengat disamping tumpukan yang dapat mengurangi estetika lingkungan. Masalah limbah minyak atau lemak juga dapat mengurangi estetika. Selain bau, limbah tersebut juga menyebabkan tempat sekitarnya menjadi licin. Sedangkan limbah detergen atau sabun akan menyebabkan penumpukan busa yang sangat banyak. Inipun dapat mengurangi estetika.

B. Indikator kualitas Air
Air limbah adalah air yang bercampur zat padat (dissolved dan suspended) yang berasal dari kegiatan rumah tangga, pertanian, perdagangan dan industri. Oleh karena itu, dipastikan bahwa air buangan atau air limbah industri bisa menjadi salah satu penyebab air tercemar jika tidak diolah sebelum dibuang ke badan air. Komposisi air limbah sebagian besar terdiri dari air (99,9 %) dan sisanya terdiri dari partikel-partikel padat terlarut (dissolved solid) dan tersuspensi (suspended solid) sebesar 0,1 %. Partikel-partikel padat terdir dari zat organik (± 70 %) dan zat anorganik (± 30 %), zat-zat organik terdiri dari protein (± 65 %), karbohidrat (± 25 %) dan lemak (± 10 %).

Zat-zat organik tersebut sebagian besar mudah terurai (biodegradable) yang merupakan sumber makanan dan media yang baik bagi bakteri dan mikroorganisme lain. Adapun zat-zat anorganik terdiri dari grit, salts dan metals (logam berat) yang merupakan bahan pencemar yang penting. Solids (dissolved dan suspended) sangat cocok untuk menempel dan bersembunyinya mikroorganisme baik yang bersifat saprophit mau pun pathogen (Djabu at al, 1990). Terdapat beberapa parameter yang umum digunakan sebagai indikator kualitas air limbah diantaranya adalah (Alaerts dan Santika, 1987):

1. Pengertian Dissolved Oxygen (DO) Oksigen Terlarut
Yang dimaksud adalah oksigen terlarut yang terkandung di dalam air, berasal dari udara dan hasil proses fotosintesis tumbuhan air. Oksigen diperlukan oleh semua makhluk yang hidup di air seperti ikan, udang, kerang dan hewan lainnya termasuk mikro organisme seperti bakteri.
Agar ikan dapat hidup, air harus mengandung oksigen paling sedikit 5 mg/ liter atau 5 ppm (part per million). Apabila kadar oksigen kurang dari 5 ppm, ikan akan mati, tetapi bakteri yang kebutuhan oksigen terlarutnya lebih rendah dari 5 ppm akan berkembang.
Apabila sungai menjadi tempat pembuangan limbah yang mengandung bahan organik, sebagian besar oksigen terlarut digunakan bakteri aerob untuk mengoksidasi karbon dan nitrogen dalam bahan organik menjadi karbondioksida dan air. Sehingga kadar oksigen terlarut akan berkurang dengan cepat dan akibatnya hewan-hewan seperti ikan, udang dan kerang akan mati. Lalu apakah penyebab bau busuk dari air yang tercemar? Bau busuk ini berasal dari gas NH3 dan H2S yang merupakan hasil proses penguraian bahan organik lanjutan oleh bakteri anaerob. (Sawyer & Mc Carty, 1979)

2. Pengertian BOD (Biochemical Oxygen Demand)
Biochemical Oxygen Demand (BOD) artinya Kebutuhan Oksigen Biologis yang menunjukkan jumlah oksigen yang digunakan dalam reaksi oksidasi oleh bakteri. Sehingga makin banyak bahan organik dalam air, makin besar BOD nya sedangkan DO akan makin rendah. Air yang bersih adalah yang BOD nya kurang dari 1 mg/l ppm, jika BOD nya di atas 4 ppm, air dikatakan tercemar.
Air alam mengandung zat padat terlarut yang berasal dari mineral dan garam-garam yang terlarut ketika air mengalir di bawah atau di permukaan tanah. Apabila air dicemari oleh limbah yang berasal dari industri pertambangan dan pertanian, kandungan zat padat tersebut akan meningkat. Jumlah zat padat terlarut ini dapat digunakan sebagai indikator terjadinya pencemaran air. Selain jumlah, jenis zat pencemar juga menentukan tingkat pencemaran. Air yang bersih adalah jika tingkat DO nya tinggi, sedangkan BOD dan zat padat terlarutnya rendah. (Sawyer & Mc Carty, 1979).

3. Limbah
a. Pengertian Limbah atau Sampah
Limbah padat adalah hasil buangan industri yang berupa padatan, lumpur atau bubur yang berasal dari suatu proses pengolahan. Limbah padat berasal dari kegiatan industri dan domestik. Limbah domestik pada umumnya berbentuk limbah padat rumah tangga, limbah padat kegiatan perdagangan, perkantoran, peternakan, pertanian serta dari tempat-tempat umum. Jenis-jenis limbah padat: kertas, kayu, kain, karet/kulit tiruan, plastik, metal, gelas/kaca, organik, bakteri, kulit telur, dan lain-lain.
Belum tertanganinya pengendalian limbah rumah tangga Limbah rumah tangga yang belum terkendali merupakan salah satu faktor yang menyebabkan pencemaran lingkungan khususnya air sungai. Karena dari limbah rumah tangga dihasilkan beberapa zat organik dan anorganik yang dibuang dan dialirkan melalui selokan-selokan dan akhirnya bermuara ke sungai. Selain dalam bentuk zat organik dan anorganik, dari limbah rumah tangga bisa juga membawa bibit-bibit penyakit yang dapat menular pada hewan dan manusia sehingga menimbulkan epidemi yang luas di masyarakat.

b. Dampak Pencemaran Limbah
Limbah pasti akan berdampak negatif pada lingkungan hidup jika tidak ada pengolahan yang baik dan benar. Dengan adanya limbah padat di dalam lingkungan hidup maka dapat menimbulkan pencemaran
1) Timbulnya gas beracun, seperti asam sulfida (H2S), amoniak (NH3), methan (CH4), C02 dan sebagainya. Gas ini akan timbul jika limbah padat ditimbun dan membusuk dikarena adanya mikroorganisme. Adanya musim hujan dan kemarau, terjadi proses pemecahan bahan organik oleh bakteri penghancur dalam suasana aerob/anaerob.
2) Dapat menimbulkan penurunan kualitas udara, dalam sampah yang ditumpuk, akan terjadi reaksi kimia seperti gas H2S, NH3 dan metana yang jika melebihi NAB (Nilai Ambang Batas) akan merugikan manusia. Gas H2S 50 ppm dapat mengakibatkan mabuk dan pusing.
3) Penurunan kualitas air, karena limbah padat biasanya langsung dibuang dalam perairan atau bersama-sama air limbah. Maka akan dapat menyebabkan air menjadi keruh.
4) Kerusakan permukaan tanah. Dari sebagian dampak-dampak limbah padat di atas, ada beberapa dampak limbah yang lainnya yang ditinjau dari aspek yang berbeda secara umum.
Dampak limbah secara umum ditinjau dari dampak terhadap kesehatan dan terhadap lingkungan adalah sebagai berikut :

c. Dampak Terhadap Kesehatan
Dampaknya yaitu dapat menyebabkan atau menimbulkan panyakit. Potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah sebagai berikut:
1) Penyakit diare dan tikus. Penyakit ini terjadi karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan yang tidak tepat.
2) Penyakit kulit, misalnya kudis dan kurap.

d. Dampak Terhadap Lingkungan
Cairan dari limbah-limbah yang masuk ke sungai akan mencemarkan airnya sehingga mengandung virus-virus penyakit. Berbagai ikan dapat mati sehingga mungkin lama kelamaan akan punah. Tidak jarang manusia juga mengkonsumsi atau menggunakan air untuk kegiatan sehari-hari, sehingga menusia akan terkena dampak limbah baik secara langsung maupun tidak langsung. Selain mencemari, air lingkungan juga menimbulkan banjir karena banyak orang-orang yang membuang limbah rumah tangga ke sungai, sehingga pintu air mampet dan pada waktu musim hujan, air tidak dapat mengalir dan air naik menggenangi rumah-rumah penduduk, sehingga meresahkan para penduduk.

C. Parameter yang Mempengaruhi Air Sungai
1. Derajat keasaman pH
Derajat keasaman adalah ukuran untuk menentukan sifat asam dan basa. Perubahan pH di suatu air sangat berpengaruh terhadap proses fisika, kimia, maupun biologi dari organisme yang hidup di dalamnya. Derajat keasaman diduga sangat berpengaruh terhadap daya racun bahan pencemaran dan kelarutan beberapa gas, serta menentukan bentuk zat di dalam air. Nilai pH air digunakan untuk mengekpresikan kondisi keasaman (konsentrasi ion hidrogen) air limbah. Skala pH berkisar antara 1-14. Kisaran nilai pH 1-7 termasuk kondisi asam, pH 7-14 termasuk kondisi basa, dan pH 7 adalah kondisi netral.

2. Suhu
Emisi karbon yang terus meningkat menyebabkan efek gas rumah kaca, selain suhu secara global meningkat efek dari emisi karbon dapat dilihat dari perubahan cuaca secara external di Indonesia, sehingga banyak petani gagal panen karena kebanjiran, kekeringan, angin topan, banyaknya curah hujan yang tidak bisa di perkirakan dengan baik oleh para petani menyebabkan gagal panen, suhu lingkungan yang menyebabkan perumahan-perumahan dan bangunan-bangunan lebih sering memanfaatkan AC, padahal hal tersebut juga meningkatkan emisi karbon, karena konsumsi listrik lebih meningkatkan, hal tersebut tidak saja terjadi di perkotaan, di desa saat ini penggunaan AC semakin lumrah untuk digunakan.
Indonesia mempunyai aliran sungai yang berlimpah, karena geografis Indonesia yang dipenuhi gunung sehingga kontur dari tanah naik turun tidak mrata, suhu pada aliran sungai sangat beragam tergantung dari letak sungai terhadap ketinggian dan kedalaman sungai, semakin dalam sungai maka suhu air akan semakin rendah, begitu juga dengan sungai terletak di dataran tinggi mempunyai suhu yang lebih rendah, suhu air merupakan parameter fisik air yang dapat mempengaruhi kehidupan biota perairan karena berkaitan dengan tingkat kelarutan oksigen proses respirasi biota peraturan dan kecepatan degradasi bahan pencemar dan suhu sungai di Indonesia berkisar 230C-280C. 

3. Warna
Warna air pada sungai dipengaruhi oleh adanya ion-ion metal alam (besi dan mangan), humus, plankton, tanaman air dan buangan limbah. Kerusakan lingkungan cukup parah juga terjadi di sungai. Aliran air sungai telah membawa material lumpur sisa buangan limbah pencucian limbah domestik ke sungai. Dan adanya erosi pada sungai. Maka tidaklah heran, bila sungai-sungai di provinsi ini berwarna coklat susu atau coklat keemasan. (http://alumnium wahas.or.id).

4. Bau
Air yang tercemar mengandung zat organik, anorganik, dan zat-zat tambahan lain yang menyebabkan berkurangnya kualitas air sehingga tidak layak lagidimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Misalnya, mandi, minum, danmencuci sayuran atau bahan makanan lain. Air yang tercemar biasanya berwarna keruh dan cenderung berbau. Hal ini disebabkan menurunnya kadar oksigen dalam air akibat penyerapan yang dilakukan oleh nitrogen, hidrogen, unsur karbon, dan belerang.
Munculnya bau tak sedap dalam air sungai yang tercemar bisa jadi karena adanya limbah organik membusuk yang mengakibatkan bertambahnya populasi mikroorganisme dan lebih fatal lagi dapat menimbulkan bakteri patogen atau bakteri yang menyebarkan penyakit pada manusia dan hewan. Bau yang menguap ke permukaan berasal dari senyawa amoniak yang diuraikan oleh mikroorganisme tersebut.
Industri logam, nonlogam, dan mineral, banyak meneruskan limbahnya ke sungai agar mudah di lenyapkan dan dapat menekan biaya. Hal ini menyebabkan air mengandung logam yang bila diproses sebagai air minum bagi manusia dapat menimbulkan penyakit degradasi dalam tubuh. Penggunaan sabun dan deterjen dalam kebutuhan rumah tangga hendaknya perlu diperhatikan. Jangan sampai kehadirannya mencemari air bersih yang kita gunakan dan lingkungan sekitar kita.

5. Lemak dan Minyak
Merupakan zat pencemar yang sering dimasukkan kedalam kelompok padatan, yaitu padatan yang mengapung di atas permukaan air. Menurut Sugiharto (1987), bahwa lemak tergolong benda organik yang relatif tidak mudah teruraikan oleh bakteri. Terbentuknya emulsi air dalam minyak akan membuat lapisan yang menutup permukaan air dan dapat merugikan, karena penetrasi sinar matahari ke dalam air berkurang serta lapisan minyak menghambat pengambilan oksigen dari udara sehingga oksigen terlarut menurun. Untuk air sungai kadar maksimum lemak dan minyak mg/l= ppm.
Air limbah yang berasal dari rumah tangga sebagian besar tersusun oleh bahan organik. Untuk menguraikan bahan organik menjadi senyawa lain seperti asam asetat, metana, air, dan gas karbondioksida diperlukan bantuan mikroorganisme. Mikroorganisme yang terdapat dalam air berasal dari berbagai sumber seperti udara, tanah, sampah, lumpur, tanaman hidup atau mati, hewan, kotoran manusia atau hewan, dan bahan organik lainnya. Mikroorganisme tersebut dapat tumbuh dan berkembang pada air sungai dengan baik apabila sesuai dengan kondisi lingkungannya, seperti pH, temperatur, substrat kolom pembiakan, cooling tower, recovery oil tank, dan aerator sering diperlukan dengan menambahkan kapur. Semua instrument dan perlakuan tersebut di atas pada prinsipnya hanya ingin membuat kondisi lingkungan air limbah sungai dengan kondisi kehidupan mikroorganisme, sehingga dapat berkembang dengan cepat dan mampu merombak bahan organik. Limbah yang akan dibuang ke badan air sesuai dengan baku mutu limbah yang ditetapkan “Effluent Standard”





















Posted by: Nurul Puji
titleblue, Updated at: 5:46 AM

BAB I DO BOD KUALITAS FISIK AIR




BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu Negara kepulauan terbesar di dunia, dengan sekitar 17.508 buah pulau yang membentang sepanjang 5.120 km dari Timur ke Barat sepanjang khatulistiwa dan 1.760 km dari Utara ke Selatan. Luas daratan Negara Indonesia mencapai 1,9 juta km2 dan luas perairan laut tercatat sekitar 7,9 juta km2, dengan panjang garis pantai sekitar 81.791 km. Perairan pantai memiliki potensi sumber daya alam (hayati) yang besar, sejalan dengan terus meningkatnya kegiatan pembangunan dan bertambahnya jumlah penduduk yang diperkirakan pada tahun 2020 akan mendekati 257 juta jiwa dan lebih dari 60% bermukim di wilayah ini, akan menjadi penyebab semakin beratnya beban bagi lingkungan perairan pantai. Kondisi pesisir erat kaitannya dengan sistem sungai, muara, dan laut pada wilayah tersebut, perubahan sifat sungai yang mungkin terjadi akibat kegiatan manusia akan mempengaruhi menurunnya kualitas perairan lingkungan perairan pantai. (Boston,1996)

Peningkatan kegiatan penduduk baik dalam hal pemukiman, pertanian maupun industri yang terjadi pada dua dasawarsa terakhir ini, menyebabkan peningkatan pembuangan limbah, dan selama ini sungai menjadi lokasi pembuangan limbah dari aktivitas tersebut. Oleh karena itu, dapat dipastikan bahwa telah terjadi penurunan kualitas perairan dari sungai, muara, sampai dengan laut. Tekanan terhadap lingkungan perairan pantai berdasarkan variasi jumlah penduduk yang bermukim di wilayah ini dikaitkan dengan intensitas kegiatannya sehari-hari dan perilaku yang telah berlangsung selama ini akan mempengaruhi jumlah limbah domestik yang diproduksi dan jumlah limbah domestik yang dibuang ke sungai sehingga menurunkan kualitas perairan sungai, muara, dan laut. 

Variasi jumlah penduduk terbagi dalam tingkat kepadatan penduduk yang bermukim pada lingkungan perairan pantai terdiri dari wilayah dengan penduduk sangat padat (kota metropolitan), padat (kota besar), dan kurang padat (kota kecil) yang menghasilkan limbah domestik dengan variasi tingkat pencemaran. Pada waktu yang bersamaan dengan musim kemarau, debit air di perairan sungai kecil sehingga eksistensi limbah domestik di sungai berpotensi lebih dominan, apabila dibandingkan pada musim penghujan yang bertepatan dengan monsun Barat. Untuk dapat mengetahui dan membandingkan kondisi kualitas berbagai perairan pantai diperlukan adanya satu metode yang dapat diaplikasikan. Penentuan nilai Indeks Pencemaran merupakan satu alternatif dalam menentukan kondisi kualitas perairan baik pada lingkungan perairan sungai, muara, dan laut. Penelitian ini mengkaji kondisi kualitas perairan pantai yang dilakukan di sungai Anafre Paldam, sungai Asuransi dan sungai APO Gudang. Pada setiap lokasi tersebut dilakukan analisis parameter kualitas perairan yang meliputi perairan sungai, muara, dan laut yang dilakukan pada kondisi pantai. 

Penelitian ini bertujuan menjelaskan kondisi kualitas perairan pada lingkungan sungai, hulu, tengah dan muara pada berbagai tipologi kota (metropolitan, kota besar, dan kota kecil) dan menjabarkan sebaran parameter yang dominan (DO, BOD, dan COD) akibat limbah domestik. Limbah domestik adalah limbah yang dibuang dari pemukiman penduduk, pasar, dan pertokoan serta perkantoran yang merupakan sumber utama pencemaran di perairan pantai. (Chobanoglous,1979) 

Pada daerah yang tidak mempunyai unit pengolahan limbah domestik umumnya limbah hanya dibuang ke sungai, yang kemudian terangkut dan terendapkan sepanjang aliran hingga sampai ke perairan pantai. Limbah domestik mengandung sampah padat berupa tinja dan cair yang berasal dari sampah rumah tangga (Supriharyono, 2002), dengan beberapa sifat utama, antara lain:
a. Mengandung bakteri.
b. Mengandung bahan organik dan padatan tersuspensi sehingga BOD biasanya tinggi.
c. Padatan organik dan anorganik yang mengendap di dasar perairan dan menyebabkan DO rendah.
d. Mengandung bahan terapung dalam bentuk suspensi sehingga mengurangi kenyamanan dan menghambat laju fotositensis. 

Pencemaran limbah domestik biasanya kurang mendapat perhatian serius dibandingkan limbah industri. Namun dengan terus meningkatnya aktifitas manusia di wilayah pesisir dan kesadaran akan pentingnya lingkungan yang bersih bagi kesehatan, estetika, dan alasan ekologis lainnya, kontaminasi limbah domestik perlu diketahui secara lebih baik. Suatu hal yang penting dalam masalah pencemaran suatu perairan, adalah bahwa tingkat keseriusan masalah pencemaran tidak hanya tergantung pada tingkat toksisitas polutan yang tinggi (Alloway dan Ayres,1994). Limbah domestik (Tchobanogious, 1979) antara lain adalah parameter kekeruhan dan total solid suspeded (TSS), karakteristik kimia antara lain adalah parameter DO, BOD, COD, pH, dan Deterjen, dan karateristik biologi antara lain adalah parameter Coliform. Status mutu air merupakan tingkat kondisi mutu air yang menunjukkan kondisi cemar atau kondisi baik pada suatu sumber air dalam waktu tertentu dengan membandingkan dengan baku mutu air yang telah ditetapkan. Penentuan status mutu air menggunakan metode Indeks Pencemaran, pengelolaan kualitas perairan atas dasar Indeks Pencemaran.
Berdasarkan data dari Puskesmas Jayapura Utara ada empat besar jenis penyakit yang disebabkan oleh air pada Tahun 2011:
  • Diare : pada bulan Januari 57 kasus, pada Februari 57 kasus, Pada Maret 53 kasus, April 46 kasus, Mei 52 kasus, bulan Juni 41 kasus, Juli 52 kasus, Agustus 51 kasus, September 75 kasus, Oktober 57 kasus, November 53 kasus, Desember 45 kasus. Total keseluruhan 639 kasus
  • Kulit Infeksi : Pada bulan Januari 117 kasus, Februari 42 kasus, Maret 30 kasus, April 44 kasus, Mei 45 kasus, Juni 40 kasus, Juli 48 kasus, Agustus 28 kasus, September 54, Oktober 29 kasus, November 31 kasus, Desember 43 kasus.
  • Kulit Alergi : pada bulan Januari 16 kasus, Februari 8 kasus, Maret 18 kasus, April 23 kasus, Mei 18 kasus, Juni 20 kasus, Juli 26 kasus, Agustus 18 kasus, September 24 kasus, Oktober 27 kasus, November 16 kasus, Desember 19 kasus. Total keseluruhan 233 kasus
  • Jamur Kulit : pada bulan Januari 16 kasus, Februari 33 kasus, Maret 13 kasus, April 12 kasus, Mei 16 kasus, Juni 17 kasus, Juli 16 kasus, Agustus 20 kasus, September 9 kasus, Oktober 6 kasus, November 10 kasus, Desember 7 kasus. Total keseluruhan 175
B. Perumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut di atas, maka perumusan masalahnya adalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah kualitas fisika lapangan (warna, bau, suhu) air sungai Anafre, sungai Asuransi, dan sungai APO Gudang?
2. Bagaimana kandungan DO dan BOD sungai Anafre, sungai Asuransi dan sungai APO Gudang?
3. Bagaimana perbedaan kandungan DO dan BOD sungai Anafre, sungai Asuransi, dan sungai APO Gudang?

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui kualitas fisik Air (suhu, bau, dan warna) serta kandungan DO dan BOD pada sungai Anafre Paldam Kota Jayapura tahun 2012
2. Tujuan Khusus
a. Mengukur kualitas fisik air (suhu, warna dan bau) sungai Anafre, sungai Asuransi dan sungai APO Gudang Kelurahan Gurabesi Distrik Jayapura Utara Kota Jayapura
b. Mengukur kandungan DO dan BOD di sungai Anafre, sungai Asuransi, dan sungai APO Gudang di Kelurahan Gurabesi Distrik Jayapura Utara Kota Jayapura.
c. Membandingkan kandungan DO dan BOD di sungai Anafre, sungai Asuransi, dan sungai APO Gudang di Kelurahan Gurabesi Distrik Jayapura Utara Kota Jayapura.

D. Keaslian Penelitian
Dalam hal penelitian yang berhubungan dengan pencemaran sungai bahwa sudah pernah melakukan penelitian di sungai Anafre, namun hanya dengan melihat kualitas fisik air (Bau, Suhu, dan Warna) yang ada di sungai Anafre bagian muara, hanya satu sampel. Tetapi dalam penelitian ini peneliti melakukan pengambilan sampel pada tiga sungai (sungai Anafre, sungai Asuransi, dan sungai APO Gudang). Dan pengambilan sampel dilakukan tiga titik (Hulu, Tengah dan Muara) dari masing - masing sungai dan melihat keluhan gangguan kesehatan pada masyarakat dalam kaitan dengan pencemaran BOD sekitar sungai Anafre, sungai Asuransi dan sungai APO Gudang. Kelurahan Gurabesi Distrik Jayapura Utara Kota Jayapura Provinsi Papua.

E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Pemerintah Daerah
Pemerintah Kota Jayapura sebagai bahan informasi dan pertimbangan kepada Pemerintah Daerah provinsi khususnya Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah (Bapedalda), Dinas Kesehatan Provinsi atau Kabupaten dalam perencanaan, pemantauan dan pengendalian Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) serta Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan (ADKL).
2. Bagi Masyarakat
Sebagai bahan informasi dan masukan bagi masyarakat yang ada di sekitar sungai Anafre, sungai Asuransi, dan Sungai APO Gudang agar berhenti membuang sampah limbah rumah tangga ke sungai.
3. Bagi Puskesmas
Sebagai masukan dalam mengevalusasi program yang sedang berjalan dan bahan pertimbangan dalam penyusunan rencana kegiatan penanggulangan penyakit air di masa yang akan datang.
4. Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis lainnya tentang masalah faktor risiko penyakit akibat pembuangan limbah rumah tangga masyarakat sekitar Sungai Anafre, sungai Asuransi dan sungai APO Gudang Kota Jayapura Provinsi Papua Barat serta sebagai bahan acuan untuk penelitian lebih lanjut dan informasi bagi siapa saja (peneliti maupun penulis lain) yang peduli terhadap kondisi lingkungan dan kesehatan khususnya kualitas air di sungai Anafre, sungai Asuransi dan sungai APO Gudang beserta biotanya serta pengaruhnya terhadap kesehatan masyarakat.

Posted by: Nurul Puji
titleblue, Updated at: 3:43 AM

tentang ku

Allhamdullillah aku telah terlahir di dunia dan aku ada di antara beribu manusia,  iya supaya lebih akrap dan santai kenalan dulu yuk sama aku, ehm! gini-gini awalnya sih pengen ngelanjutin cerita kemarin, tapi kok lagi bete gini, dan pengen sendiri, tapi pengen banyak teman juga, huh! sepi semenjak yudisium kemarin, kecapean kalie yee, gini aja deh biar enak aku cerita tentang aku aja ya ya ya, ehm! berhubung banyak yang pengen tahu sebenarnya gimana ceritaku, aku ceritain aja ya, biar ga bertanya-tanya, hehehe ne biodata ku dan cerita kecilnya..

Nama lengkap ku  : Nurul puji hariningsih
Nama panggilan   : Nurul
Tempat tgl lahir    : Manokwari - 16- november - 1991
Agama                   : Islam
Hobby                    : 3M + (Makan, Menulis, Mengganggu) + nya rahasia!
Lulusan                : D-III POLITEKNIK KESEHATAN JAYAPURA (Kesehatan Lingkungan)

aku mempunyai 2 adik laki-laki dan aku perempuan sendiri, dan aku anak pertama, danaku sangat bersyukur sekali telah mempunyai 2 orang adik yang begitu menyayangiku, apalagi ke2 ortu ku, mereka sangat sayang sekali sama kita. terimakasih mamaku sayang, oiya mamaku kelahiran jawa timur (Banyuwangi) dan bapak ku Jawa Tengah (Klaten), dan sekarang aku ada di papua, ya iya lah secara lahirku di papua, hehe kok bisa ya, gini ceritannya, ibuku waktu masih kecil, dibawah sama orang tuanya merantau di papua, dan ayahku merantau sendirian di papua, sehingga mereka bertemu di tempat waktu mereka kerja, sehingga mereka saling jatuh cinta dan menikah dan jadilah aku, heheheeh, jadi kadang teman-teman dari papua atau pun jawa asli, mereka disana bingun kok bisa aku terlahir dipapua kata orang2 jawa disan, yups! itu karena ortuku yang merantau, sehingga kita menetap di papua, dan aku di besarkan di Manokwari -Papua Barat, dan sekarang aku ada di jayapura, karena aku sedang menyelesaikan pendidikanku di jenjang lebih tinggi kurang lebihnya seperti itu, xixixi, aku melanjutkan pendidikanku, dan Allhamdillillah aku sudah selesai yudisium kemerin 6 september 2012. Allhamdullilah aku selesai tepat pada waktunya, tapi meski begitu aku sedih, karena aku belum bisa bertemu dengan ke 2 ortu ku, yah, secara aku pulangnya 1 tahun sekali, kalau hari raya, atau ga tahun baru, sedihnya jika hari raya aku tidak libur panjang, sehingga aku waktu hari raya, sendirian, tapi sudahlah aku yakin besok pasti pulang, yg terpenting skrang ini aku harus bisa membahagiakan keluargaku, itu harapanku, pasti! o iya kalau adik ku  anak ke 2 dia sekarang ada lagi pendidikan, dia masuk sebagai polisi, doain ya mga berhasil dan sukses, dan kalau adik ku yg ke 2 anak ke 3, dia masih kelas 2 SD, aku suka dia, dia pintar, ga cengeng kayak aku, dulu aku waktu mau sekolah TK - SD kelas 3 aja masih minta antar, hehe dan sebelum berangkat pasti nagis dulu, iya supaya di antar mamaku, tapi yg ada dapat marah, hehe, ya bukan apa sih itu karena supaya aku mandiri, ah belum waktu waktu itu, hehehe alasan aja, kalau adek ku, tidak dia pintar ga cengeng terus berprestsi lagi, kayak kakaknya, cyee, . tapi ga cengeng! heheh jadi malu, ya aku berharap kita jadi anak sholeh dan sholeha, amin.......emm apa lagi yaa, o iya kalau masalah ortu dari bapak ku, masih ada di jawa sana lho, jadi kalau libur panjan dan ada reziki, kita pulang kampung, yaiutu kampunya bapak, di Klaten sana seruuuuuuuu banget, enaknya disan banyak wisata kuliner asli jawa, emm yummi........... aku suka aku suka, sudah lama tidak kesana, yah semoga aja tahun depan aku sudah dapat kerja dan bisa berlibur bersama kedua ortu ku ke jawa sana, kapan ya kira2? ehmm itu dulu e, kalau masih ada yang kurang silahkan tanya aja, mau kabur lagine ..xixixxi

Posted by: Nurul Puji
titleblue, Updated at: 2:50 AM

Thursday, September 6, 2012

musuh dalam selimut

aku terbangun dari tidurku, dan pagi hari ini mentari begitu cerahnya, aku kaget ternyata alarmku berbunyi, tapi alrm apakah itu, yah ternyata tak lama lagi ibuku datang, senengya. ehmm pagi hari ini aku tidak pergi kampuz, ya karena udah selesai, hehehe hari ini hari jum'at jadi teringat mata kuliah malarialogi, yaitu mata kuliah yang cuma njelasin seekor nyamuk dan nyamuk, ga nyaka juga ternyata nyamuk itu banyak jenisnya, ah aku mau bahas si penghisap darah aja kali ya, eh bukan drakula lho, tapi nyamuk. heheh. Nyamuk bahasa inggirnya Mosquito dan bat kelilawar, kelilawar memangsa serangga juga, termasuk nyamuk, orang makan ga ya, heeheh mag kita serangga, wah gawat tu, nyamuk termasuk serangga kecil yang menghisap darah, kalau besar drakula kali ya, hehehe terutama darah manusia, waduh! oy ya nyamuk jantan berbeda dengan nyamuk betina lho.ya jelas aja lah, masak mau sama, apa kata dunia! oops! nyamuk jantan bentuknya lebih panjang daripada nyamuk betina. Sepasang antena di kepalanya tidak runcing, tapi tampak seperti mekar, nyamuk jantan tidak pernah terbang jauh, hehehe biasanya hanya terbang berputar-putar di samping rumah, berarti  wkwkwk, pantasan ketahuan ne! atau juga di atas permukaan air yang tergenang, eh kalian tau ga, ternyata umur nyamuk jantan itu pendek sekali, umur nyamuk jantan hanya 6 jam aja, nyamuk janatan cepat matinya setelah kawin, waduh! nakal si lo, cepat matinya deh, haahah, karena keadaannya itulah maka nyamuk jantan tidak menghisap darah. Nah kalau nyamuk betina beda lagi sob.. Nyamuk betina mempunyai sepasang antena atau sungut yang dipakai untuk menusuk kulit magsanya samapi permukaan yang dialiri darah, hiiiii serem! sepasang antena itu mirim jarum suntik yang bagian tengahnya berlubang sangat kecil. dengan antena itulah nyamuk menghisap darah manusia dan hewan. Hanya nyamuk betina aja lho yang menghisap darah, aneh ya kok bukan si jantan, heeheh

menjelang senja nyamuk jantan kan terbang berputar-putar mencari pasaangannya dan setelah itu mati, wah jadi janda dong nyamuk betinannya, wkwkwwk kasian sampai-sampai nyamuk betina harus berjuang sendirian. menjelang senja nyamuk jantan terbang berputar-putar mencari pasangannya, waduh aku pikir cuma manusia aja yang mencari pasanagn ternyata nyamuk juga, dan setelah dapat pasangan dan kawin mati sudah tu nyamuk jantan, waduh janda nyamuk semakin banyak dong, sedengakan nyamuk betina baru berhenti menghisap darah setelah perutnya penuh alias bunting gitu, dalam keadaan seperti itu biasanya ia mendapat kesulitan untuk terbang, kasian.... ya iya lah wong perutnya lagi menggandung, jadinya berat kali ya..


terus darah di dalam perutnya cukup menghidupi si betina samapi dia memproduksi telur, selama betina memproduksi telur biasanya berdiam diri di tempat yang gelap dan lembap. waduh panggil bidan sana kok berdiam diri, ntar ga ada yg nolongin lho saat proses menetas, heheh. kalau di dalam rumah nyamuk betina suka tinggal ditempat pakaian yg bergelantungan. nyamuk bertelur pada genangan air, kaleng bekas di sekitar rumah yg berisis air, itu yg sering dijadikan sarang nyamuk. di air tergenan itulah nyamuk betina bertelur. setelah bertelur nyamuk betina umunya mati, sementara telurnya akan menetas dan berubah menjadi jentik-jentik, setiap nyamuk betina bisa melahirkan puluhan juta bahkan sampai ratusan jentik nyamuk, hiiiiiiii seremm.

Di dalam air jentik-jentik berkembang yang akhirnya menjadi nyamuk. prose terjadinya telur menjadi nyamuk dewasa tidak sampai seminggu, oh aku pukir 9 bulan, hheeh, nyamuk yg mulai dewasa berjalan sangat cepat, nyamuk yang mulai dewasa segera terbang, wah ga jalan dulu kah, ! terbang dan mencari magsa untuk melanjutkan keturunananya, waduh! keturunan, nyamuk menghisap darah mangsanya dilakukan pada malam hari, ia lebih suka menghisap darah manusia, waduh ni nyamu pa drakula yoo, saat kita tidur mereka lagi pesta makan darah kita, awas lo nyamuk... hi serem banget tu nyamuk, kecil-kecil juga mematikan, eh udah dulu e nanti lain waktu aku smabung lagi di part 2, laperrrrrrrrr ne, mau cari mangsa dulu, wkwkw

Posted by: Nurul Puji
titleblue, Updated at: 4:24 PM

saat bersama poltekkes jayapura 2

Allhamdullilah akhirnya kita selesai juga acara Yudisiumnya, saat-sat bersama sahabat dari poltekes jayapura tinggal minghitung hari saja, tinggal tunggu acara wisudanya, huh ! di samping kita bahagia banget kita juga sedih banget tadi, gimana ga sedih, kita udah tidak lama lagi kita bisa sama-sama seperti ini, tapi tetap semangat!! perjalanan kita masih panjang untuk terus berkarya dan berkarya, so semanggat2 lanjut yah ceritanya, xixixi, eh tau ga tadi sewaktu acara yudisium wah temana2ku cakep2 dan cantik lho, cuma aku aja yang mati gaya, huh walaupun hari ini menyenangkan, tapi aku banyak ga pedenya, huh payah ne diriku.. sewaktu aku mau berangkat aku dijemput sama sahabatku si latif, ehm aku pun merasa sedkit teganag karena baru kali ini aku make up, hehe malu tau, eh baru keluar dari pintu aku ditertawain aku udah ga pede jadi tambah ga pede, untung aja ada tisu basah yang selalu aku bawa, jadi mulai deh aku hapus make up ku, untung latif sahabat ku jemput aku, hehehe soalnya aku ga biasa dan ga bisa juga pakek sepatu hak tinggi,huh hari ini bener-bener hari yang sangat rebet menurutku, ada-ada aja aturan nya, sampai di kampus menuju rektorat, aku sudah sibuk dengan mukaku yang harus aku bereskan untuk menghilangkan bedak2 yg ada, 5 menit di luar, jadi deh, akhirnya make up ku hilang semua, padahal juga aku belum seberapa di banding teman2 yang memang bisa gaya, yah tapi namanya ga bisa dan ga bisa aku hapus aja, lega deh akhirnya. .. . heheeh. aku pun sudah pede kembali dan mulai masuk ke dalam rektorat, eh samapi disna, teman-temanku semuanya kaget lihat aku yang biasa2 saja tanpa alas bedak di muka ku, huh dia bilang aku cewek payah masak cewek ga make up, tapi biarin aja yang penting aku pede dengan sekarang yang aku punya, aku ga nyanka mereka teman2ku semuanya pada heboh, masih yudisium ne, apalagi wisuda besok, huh aku pasti dapat sorak dari teman2 kampus, udahlah biarin aja, daripada aku ga pede ya ta?

 
itu kan teman-teman ku lagi pada sibuk merias wajanya, aku kabur aja yah biar ga dapat ceramah terus, heheheh, cantik itu perlu katanya, tapi kalau aku pakek aneh tambah aneh ntr, jadi mending aku masuk ruanagan aja kali yah, kayaknya acara juga sudah muu mulai, eh samapi dalam ketemu sama kakak tingkat yang selesainya sama-sama huh aku dapat ceramah lagi, kenapa ga pakek bedak, dan alat kecantikan lainya, aku bilang aja udah tadi, tapi dia ga percaya aku mau dipaksa di dandanin untung soal kabur kabur aku ahlinya, heheeh berhasil-berhasil!

ne para dosen dan staff dan direktur poltekes tu yang ditengah, ehmmm terimakasi buat kalian semuanya, eh iya acara sudah di mulai ne, huh sekarang ada lagi ne yang bikin aku deg deg gan, aku taku melangkah saat nanti di panggil untuk kedepan ambil SK nya huh semoga aja ga jatuh, maklum biasa pakek sepatu bola jadi, heheeh, duh tinggal 2 orang lagi ne habis itu gilaranku maju, aku berusaha sebisa dan sepede mungkin eh hampir juga aku jatuh, jadi jalananya kayak robot, sedikit tapi. . . ga bamnyak kok, hehehe bikin malau aja, tapi untung ga kelihatan, karena untung aku pakai rok panjang jadi ketutupan deh, hehehe


 ne dia kita lagi mufo selesai melepas atribut kita, oh Almamaterku, selamat tinggal, sedih.............. dan ini sahabat-sahabatku, aneh kan mana tadi sewaktu aku foto karena latif sahabat dekatku, eh ada dosen bilang kita disuruh cepat nikah, dikiranya latif pacarku, huh dosen ne ada-ada aja, bikin kita tertawa besar aja, kan aneh tu mana banyak orang lagi, haahahah

oh sahabat ku
sahabat ku
terimakasih buat sahabatku yang selama ini sudah sabar dan bersabar dalam persahabatan ini, dan selalu memberikan dukungan dan semangatnya, pastinaya senyuman hangat kalian semuanya. aku sayang kalian semuanya. ... :(


kalau ini pembimbing dan penguji ku, terimaksi buat kalian semua, huh mau foto aja ne ya antri dulu ....wkwkw buat kenangan gitu.


ok semuanya untuk sementara itu dulu yaa, selesai kita foto dan mofo kita langsung pulang udah magrib lagi selesainya, . .....terimaksih buat semuanya yang udah mendukung dan semangatnya ...good luck!! doin kita yah semoga cepat dapet kerjaan, amin....

Posted by: Nurul Puji
titleblue, Updated at: 3:56 AM