Friday, September 7, 2012

BAB III METODE PENELITIAN DO BOD



BAB III
METODE PENELITIAN


A. Jenis Penelitian
Jenis Penelitian ini adalah Deskriptif dengan desain cross sectional untuk menggambarkan keadaan yang sebenarnya secara objektif guna menjawab permasalahan yang terjadi pada masa sekarang.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di sungai Anafre, sungai Asuransi, dan sungai APO gudang sebanyak 3 titik pengambilan sampel yaitu bagian hulu, tengah dan muara di Kelurahan Gurabesi Distrik Jayapura Utara.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2012, dan menggunakan alat pengambilan contoh setempat grab sampler yaitu sampel yang diambil secara langsung dari badan air, sampel ini hanya dapat menggambarkan karakteristik badan air atau limbah yang diambil pada saat itu juga (saat pengambilan sampel). Untuk pengambilan contoh air sesaat dan setempat biasa digunakan untuk mengambil contoh pada kedalaman tertentu. Dan diambil pada waktu sore hari jam 3 di tengah badan sungai karena pada saat sore hari aktifitas air sudah mulai normal, jika terjadi hujan maka pengambilan sampel tidak dapat dilanjutkan, karena akan mempengaruhi parameter air.

C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah sepanjang sungai Anafre, sungai Asuransi dan sungai APO Gudang Jayapura dengan pengambilan tiga titik tiap masing-masing sungai dan pengambilan sampel dilakukan di tengah badan sungai di setiap sungai.
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah air sungai Anafre, sungai Asuransi dan sungai APO Gudang yang berada di Distrik Jayapura Utara sebanyak tiga sungai yang diambil pada bagian hulu, tengah dan muara. Dengan demikian banyaknya sampel yang akan diambil adalah sebanyak 9 sampel air.
3. Unit Analisa
Unit analisa dalam penelitian ini adalah air sungai yang berasal dari sungai Anafre, sungai Asuransi dan sungai APO Gudang sebanyak 1000 ml setiap bagian hulu dan muara sungai.

D. Teknik Pengambilan Sampling
1. Alat :
a. Botol winkler 1000 ml
b. Timba untuk mengambil air

2. Cara pengambilan sampel :
Timba langsung air ke sungai untuk pengambilan sampel yaitu pada bagian hulu, tengah dan muara yang diambil pada bagian tengah badan sungai. Selanjutnya timba dimasukan ke dalam air sungai di bagian tengahnya, setelah penuh angkat dan masukan kedalam botol sampel dengan Botol pelan-pelan sampai penuh, hindari gelembung untuk mencegah terjadinya turbelensi, kemudian botol ditutup. 

E. Instrumen Penelitian
1. Prosedur Dissolved Oxygen (DO) dan Biochemical Oxygen Demand (BOD).
Metode pengujian ini dimaksudkan sebagai pegangan dalam pelaksanaan pengujian kebutuhan oksigen biokimia dalam air.
Tujuan: untuk memperoleh kadar BOD dalam air
a. Lingkup pengujian meliputi :
1) Menetapkan BOD dalam air berdasarkan selisih oksigen terlarut sebelun dan sesudah pengeraman
2) Menggunakan metode pengeram 5 x 24 jam pada suhu 200C
3) Menetapkan oksigen terlarut sesuai dengan metode penguji oksigen terlarut dalam air, SNI 06 – 2424 – 1991
b. Pengertian
1) Kebutuhan oksigen biokimia adalah jumlah mg oksigen yang dibutuhkan untuk menguraikan zat organik secara biokimia dalam 1 liter air selama pengeraman 5 x 24 jam pada suhu 200C
2) Oksigen terlarut nol hari adalah kadar oksigen terlarut dalam mg/l sebelum dieramkan
3) Oksigen terlarut 5 hari adalah kadar oksigen terlarut dalam mg/l sesudah di eramkan.
c. Cara pelaksanaan
1) Alat
a) Lemari pengeram BOD dengan kisaran suhu -10 hingga 500C dan telah distabilkan pada suhu 20 0C pada suhu pengujian
b) Botol BOD 300 ml
c) Aerator
d) Gelas ukur 100ml
e) Gelas piala 100 ml
f) Peralatan untuk pengujian oksigen terlarut sesuai dengan skala SNI M-10-1990-F
2) Bahan :
a) Larutan pengencer
b) Larutan Natrium Hidroksida, NaOH, 0,1 N
c) Larutan Asam Sulfat, H2SO4, 0,1 N
d) Larutan Natrium Sulfit Na2SO3, 0,025
3) Cara kerja:
a) Sediakan contoh uji yang telah diambil sesuai dengan metode pengambilan contoh uji kualitas air SNI 06-2412-1991
b) Ukur 100 ml contoh uji secara duplo dan masukan kedalam gelas piala 200 ml
c) Apabila contoh uji bersifat asam atau basa, netralkan dengan NaOH 0,1 N atau H2SO4 sampai antara pH 6,5 – 7,5
d) Apabila contoh uji mengandung sisa Klor, Cl2, tambahkan larutan Na2SO3 0,025 N sampai semua hilang
e) Apabila contoh uji tidak mengandung mikro organisme pengurai tambahan 1000 ml larutan pengencer sehingga pengencaran 2 kali.
f) Apabila contoh uji diperkirakan mempunyai kadar BOD lebih dari 6 mg/l, encerkan contoh uji dengan larutan pengencer sehingga kadar BOD antara 3-6 mg/l
g) Aerasi dengan Aerator selama 10 menit sampai oksigen terlarut7-8 mg/l
h) Masukan kedalam 2 buah botol BOD 300 ml sampai meluap
i) Kemudian tutup botol BOD, hindarkan terjadi turbulensi dengan gelembung udara selama pengisian
j) Benda uji siap diuji
Persiapan pengujian :
Siapkan peralatan dan bahan penunjang uji untuk pengujian oksigen terlarut sesuai dengan SNI 06-2424-1991
Cara uji:
(1) Periksa kadar oksigen terlarut nol hari dari salah satu botol BOD yang berisi benda uji sesuai dengan metode pengujian oksigen terlarut dalam air, SNI-2424-1991
(2) Masukan botol BOD yang berisi benda uji ke dalam lemari pengeram bersuhu 200C
(3) Eramkan selama 5 hari
(4) Periksa kadar oksigen terlarut lima hari sesuai dengan metode pengujian oksigen terlarut dalam air SNI 06-2424-1991
(5) Apabila contoh uji diencerkan, kerjakan tahap 1 sampai 4 terhadap larutan pengencer untuk pengencaran blanko
Perhitungan:
Hitung kadar BOD dengan menggunakan rumus:
(1) Contoh uji tanpa diencerkan
BOD= C0 - C5
(2) Contoh uji yang diencerkan
BOD = C0 - C5 - k (AP0 - AP5) x p
Keterangan:
C0 : Kadar OT mg/l nol hari benda uji
C5 : Kadar OT mg/l lima hari benda uji
Ap0 : Kadar OT nol hari larutan pengencer
Ap5 : Kadar OT lima hari larutan pengencer
K : Koreksi sebesar (P-1)/P
P : Faktor pengenceran
Selisih kadar BOD maksimum yang diperbolehkan antara dua penguji duplo adalah 10 % dan rata-rata hasilnya.
2. Prosedur Suhu
a. Alat
1) Termometer 1000C
2) Labu erlenmeyer 200 ml
b. Cara kerja
1) Contoh air dituangkan ke dalam labu erlenmeyer
2) Masukan termometer
3) Tunggu 1-2menit
4) Dibaca dan dicacat tempraturnya (waktu membaca, termometer tetap didalam air)
3. Prosedur kerja
a. Alat
1) Tabung Nesler
2) pH meter
b. Cara kerja
Warna contoh dibandingkan dengan cakram warna yang diletakkan pada ujung tabung komprator dari gelas untuk contoh dan air yang tidak berwarna. Caranya, bandingkan warna yang terdapat pada tabung tersebut kemudian dikalibrasi dengan skla warna Pt-Co
c. Perhitungan
1 Pt-Co = 1 skala TCU
4. Prosedur kerja Bau
a. Alat
Semua peralatan dari gelas harus bebas bau. Jangan menggunakan tutup gabus atau plastik, juga bejana yang mempunyai mulut sempit
b. Cara Kerja
1) Hindarkan stimulan-stimulan bau dari luar seperti yang disebabakan bau dari luar seperti yang disebabakan karena merokok dan maka sebelum melakukan uji atau stimulasi-stimulasi bau yang disebabakan oleh bau sabun, parfum dan lotion ataupun sejenisnya.
2) Contoh dimasukan kedalam wadah bebas bau
3) Lalu cium
F. Jenis Data dan Cara Pengambilan Data
1. Data primer adalah data hasil pengukuran kandungan DO dan BOD.
2. Data sekunder diperolah dari Instansi terkait

G. Pengambilan Data dan Analisa Data
1. Pengolahan data
Data diolah menggunakan menggunakan uji Anova untuk melihat perbedaan kandungan Fisik dan kimia Air pada sungai Anafre, sungai Asuransi dan sungai APO Gudang. Jika jumlah sampel < 30 sampel dan distribusi data tidak normal maka untuk menyimpulkan hasil penelitian digunakan uji alternatif yang lain
.
2. Analisa data
Analisa data dalam penelitian ini secara kualitatif dan kuantitatif dan dibahas sesuai dengan teori yang ada.
















Posted by: Nurul Puji
titleblue, Updated at: 4:14 PM

0 comments:

Post a Comment