
sekian lama aku berjalan melihat dan mendengar, aku sering kali terpisah dengan sahabat-sahabatku, aku mempunyai sahabat sewaktu kecil ku, aku rela tidak sekolah,, bahkan di marah sama ortu waktu aku berumur 7 - 10 tahun, ya mungkin kalian beranggapan persahabatan seusia itu belum ada apa-apanya, dulu setiap aku berangkat sekolah,aku selalu menunggu sahabatku, jika ia tak datang untuk menjemputku aku tidak mungkin pergi ke sekolah, karena kalau aku pergi tanpanya, aku merasa di sekolah tidak ada orang, yah sering juga tapi aku juga tidak tahu, terkadang sahabtku tidak lewat di depan rumah ku, karena mungkin dia rasa ribet berangkat dengan ku, aku terus saja menunggu sahabatku, aku tidak aka pergi sekolah jika sahabatku itu tidak menjemput ku atau pun lewat di depan rumah ku, dan sering kali aku menangis karena ibu ku harus mengantarkan ku sampai tujuan, tapi aku juga masih malas bersekolah jika aku tidak berangkat dar rumah dengannya, aku sangat nakal waktu itu sampai sekarang sih,,,, tapi dah ga banyak kok, tinggal dikit aja, lalu aku juga sering kali setiap pulng sekolah aku langsung main ke rumah sahabatku seharian sampai-sampai aku lupa waktu, rasa-rasanya ku merasa dia adalah kakak ku, karena aku adalah anak pertama, dan adik ku laki-laki, sering kali aku berantem pada waktu itu dengan adik ku, oleh sebab itu aku malas di rumah, karena salah benar kadang aku yang kena marah, tapi aku juga nakal sih ga mau mengalah sama adik ku. jika libur sekolah pagi-pagi aku sudah pergi ke rumahnya hingga menjelang malam tiba, sering kali juga aku di jemput oleh ibu ku, bahkan karena terlalunya aku, aku di biarkan tidak di jemput, dan hingga larut mala aku di antar pulng oleh ibunya sahabatku, dan sudah pasti sampai di rumah aku dapat marah, terlebih lagi ayah ku,, saat itu aku sering kali dapat marah terparah oleh ayah ku, apa pun itu aku pernah merasakan apa saja yang ayah ku berikan sama aku, dari pukulan yang teringan sampai terberat, dari pukulan yang halus sampai yg kasar, tapi itu tidak membuatku sadar dan kapok, aku malah terus-terusan main dan tetap main di rumah sahabatku, sampai-sampai mereka bilang aku anak kembar, aku juga binging padahal jelas-jelas ortu kita beda,iya karena keakraban kita yang menbuat kita menjadi seperti kembar.
padahal rumah sahabat ku jauh dari tempatku, aku juga heran, kok dulu aku rasa-rasanya hebat ya jalan dari ujung ke ujung berani dan ga capek, dan sekarang saat aku besar kok jauh,, banget, ya saat aku bermain, aku memanjat pohon, karena waktu kecil aku paling jago panjat pohon, aku selalu menjadi andalan sahabat umtuk urusan panjat memanjat, dan sore itu aku mendengar ibuku pergi, dan tidak biasanya aku main dekat dengan rumah sehingga kelihatan rumah ku, dan aku melihat ibuku pergi, dan saat aku berada di atas pohon aku pun tidak sadar kalau aku ada di atas pohon, akhirnya aku buru-buru dan jatuhlah aku, mata sebelah ku terkena batu, sehingga memar, beruntung aku masih bisa melihat walau sempat bengkak, dan aku pun di antar pulang oleh sahabatku, bukan di perhatikan atau segera di kasih obat sama ayak ku, eh malah di marah, di tambah lagi pukulan. humm aku ne bener-bener buikin ke dua orang tuaku marah besar.

semenjak kejadian itu aku mulai berkurang main ke sahabatku, aku juga heran kenapa waktu dulu, aku terus yang main ke rumahnya sahabatku, kenapa sahabat ku jarang main ke rumah ku. aku mengenal dan bertemu dan mempunyai dan menjadi sahabatnya semenjak aku sekolah TK, dan hingga aku kelas 6 SD, aku selalu menuruti kemauannya sahabatku, meski dia tidak pernah membalas keinginan ku. setiap ada masalah tidak pernah aku meninggalkannya , aku selalu ada di belakang nya meski aku juga tidak tahu, masalah apa pada waktu itu.
6 tahun pun berlalu...
kini aku dan sahabat ku sudah kelas 6 SD dan kami pun masih selalu bersama, dan hingga kelulusan pun tiba. aku sangat senang walau aku nakal tapi Allhamdulilah prestasi ku di waktu SD sangat baik bagiku, heheh dan akhirnya kita masuk SMP, tapi ternyata sahabatku pergi meninggalkan ku, dia tidak bersekolah bersama ku, dia bersekolah di tempat nenek nya,aku sangat sedih, karena ku di tinggalkan oleh sahabat ku di waktu SD, dan aku pun sebenarnya sudah berencana jika aku SMP, aku akan menyiapkan tempat duduk untuk ku dan sahabatku, tapi........ ternyata aku harus lebih mandiri dan aku harus melangkah tanpa nya.
beberapa bulan kemudian..
aku sudah duduk di bangku SMP, aku kangen dengan sahabatku, aku merindukan nya, aku pun menulis surat untuk sahabatku, jika ibunya menjengkuk nya, dan surat ku pun di balas, dan di sana di menulis kita akan selalu bersama hingga akhir hayat, aku sangat senang pada waktu itu, berarti aku tidak akan kehilangan sahabtaku, meski jarak jauh, surat menyurat berjalan terus,tapi.... kenapa surat sudah aku kirim 3 belum ada balasan darinya, dan saat liburan tiba, dia pun seperti lupa sama aku, saat dia lewat di depan rumah ku, aku tak melihatnya seperti dulu, dia hanya diam-diam seperti baru kenal. apa mungkin karena kita sudah remaja, jadi ada rasa malu, tidak seperti waktu kecil, aku anggap seperti itu.
3 bulan kemudian...
aku sudah sering kali mengirim surat untuknya dan mencari kabar tentang sahabat ku, tapi dia tak pernah lagi mencoba mencari tahu tentang aku, aku mendengar dia baik-baik saja, aku sudah sangat bersyukur walau banyak surat yang sudah menumpuk di kamarnya, tapu aku sudah tidak pernah mendapat balasan, dan kabar darinya pun mulai menghilang. sehingga aku sudah tidak lagi mengirim surat karena ibuku sudah tahu, surat yang sering aku kirim ternyata sudah lama tidak ada balasanya. aku pun sempat menghilang.
waktu terus berjalan aku pun beranjak dewasa, aku sudah mulai masuk Di SMA dan aku berharap aku bisa bertemu dan 1 sekolah dengan sahabatku, dan akhirnya ternyata aku 1 sekolah dengannya aku sangat senang sekali karena aku bisa bertemu nya kembali dan berharap semua akan seperti dulu, dan ternyata dugaan ku salah, saat aku mulai mendekatinya dan aku mulai mengajak nya untuk kembali, kok rasa-rasa seperti enggan dia bersama ku, apakah dia sudah tidak mau lagi bersahabat dengan ku, dan aku memang 1 sekolah dengan nya tapi sahabatku waktu itu, dia mengambil jurusan bahasa, dan aku IPA, jadi jarak nya semakin jauh walau 1 sekolah, setiap kali istirahat aku main di kelas nya tapi tak banyak respon, akhirnya aku malu jka aku harus seperti ini, dan aku pun memutuskan biarkan semua bebas, aku sudah tidak lagi bersamanya, dan aku sudah tidak lagi ke kelasnya, aku sedih..........
apa yang terjadi selanjutnya.....??? apakah mereka bisa kembali seperti semula atau malah semuanya cukup sampai di sini, ikutin kisah selanjutnya ya,,,weleh dan jam 2 pagi ne, ehm ga ngantuk sih tapi jari-jariku sudah keriting ne, heheh
bersambung.........