pagi ini aku bersama-sama sahabatku, seperti biasa jika pasien tidak ada kita terkadang mencertitakan kelurga kita, yang pasti keluarga yang baik,saling bertukar pikiran dalam mendidik anak, menjadi sosok yang baik, tapi pada saat itu aku melihat ada yang lain di antara kita, hal yang tidak biasa, namun itu bisa terjadi kapan saja dan dimana.
siang itu...
tiba tiba seorang sahabatku datang dengan wajah yang merah dan terlihat sedih, tapi karna aku orangnya yang memang sangat peka jadi pikiranku mungkin yaa hanya pandanganku saja, tapi tak lama kemudian, sahabatku membentak salah satu teman kami, dan aku pun kaget, sebenrnya da apa ini, dengan rasa takut dan penasaranku, akupun bertanya dengan berusaha halus, biasa aku pangilnya dia mba atau kakak, karna aku orang jawa jadi ku panggilah dia'' mba ada apa kok kayaknya dari tadi marah-marah terus" lalu dia menjawab dengan lantannya bahwa dia sedang ada masalah kelurga, yaa dia pun mulai menceritakan karena dia ingin mencari solusi, " ginilo suamiq sering marah ga jelas, dan anak jadi sasaran, dan anak ku tidak bisa tidur hinggan pagi datang. apa keluargaku ini perlu di ruqiyah yaa, ? sambil mbanya tertawa karna rasa emosinya yang masi blm stabil, aku pun menjawab yuk di ajak sholawat aja, pelan-pelan mba,,siapa tau hatinya bisa lebut, kataku.mbanya pun teryata setuju dan minta di ajak sholwat, dari candaan itu teryata dya setuju dan mau ikut aku pergi sholawat, sebenarnya mereka adalah kelurga mampu bahkan bisa di bilang banyak harta, tetapi kehidupannya masih sering terganggu oleh gangguan-ganguan syetan, hehehe gtulah certanya.lanjut yaa serius nii
malam itu...
mbanya menelfon aku dan meminta solusinya sebenrnya anak ku ini kenapa, kok jam segini belum tidur, padahala dari pagi belum tidur, katanya,. lalu aku pun menyadari ingat kata ustadz maulana, sepertinya itu bukan hanya penyakit medis saja, tetapi ada penyakit ain, yah bisa jadi seperti itu, dan setelah ku ceritakan kalau anaknya ada penyakit ain, awalnya dia binggung apa itu penyakit ain, lalu ku jelaskan semua tentang ain, dan kusuruh lah mbanya mencari di mbah google, dan akirnya dya menyadari bahwa penyakit ain itu ada,
2 hari kemudian..
mbanya pun masi bertanya kapan bersholawat, aku bilang kalau sholawatnya setiap malam minggu dan manaqip hari kamis, istigosahnya setiap hari, dan aku berharap mbanya mau ikut, dan Allhamdulillah begitu malam jum'at tiba dya mengajak pergi dimana aku pergi bersholawat.manaqib. dan guru spritualku pun mulai menasehatinya, sobat sebenarny mbanya ini adalah ibu beranak 3, dan anak yang ketiga ini luar biasa, kenapa aku bilang luar bisa, yaa karna dya berkebutuhan khusu bisa di katakan seperti itu, umurnya sudah 2 tahun tapi belum bisa berdiri,berbicara seperti anak umumnya, dan sepertinya keluarga mereka tidak menginginkan anak ketiga ini lahir, Allahualam, karena mereka berharap anak yang ketiga ini perempuan, sehigga ketika anak ini lahir laki-laki, mereka seperti tidak suka, sejak lahirnya anak ketiga ini, suaminya sering marah ga jelas, dan isrtinya pun seperti menelantarkan anaknya. hinga suatu hari terjadi perdebatan yang tidak enak, dirmhanya sudah seperti neraka, tidak ada canda tawa, karena anak pertama dan kedua sudah sekolah menegah atas, dan tempatnya sekolanya jauh dari rumah, sehingga mereka hanya bertiga saja. sehingga mereka merasa anak yang ketiga ini bener-bener tidak di harapkan lagi. berkat sering di ruqiah dan bersholawat mereka berusaha memahami satu sama yang lain.
1 bulan kemudian..
seiring berjalannya waktu mba dan suaminya sering bersholwat sehingga mbanya bilang suaminya marahnya dan ga terlalu marah, dan anak pun sudah mulai aktif, pandangan yang kosong sudah berbah menjadi pandagan yang lebih tenang.dan aku merasa mereka sudah mulai belajar mencintai anak ke tiga.
ibu..
maafkan aku
aku tidak ingin di lahirkan seperti ini
jika ibu dan ayah tidak mengingkan aku ada di dunia ini.
ibu..
maafkan aku
jika aku bisa memilih waktu aku di lahirkan'
aku akan memilih menjadi anak yang kau inginkan
perempuan yang cantik
pintar, tidak sakit sakitan seprti aku saat ini
ibu..
maafkan aku yang lemah
yang belum bisa membuat ibu bahagia
maafkan aku ibu..
ibu..
aku mohon sayangi aku
aku mohon cintai aku
aku mohon peluk hangat aku buu
karna hanya ibu satu-satunya harapanku
0 comments:
Post a Comment